Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kehabisan Uang, Pekerja Sawit Nyaris Nekat Bawa Mudik Bayinya yang Baru Berusia Satu Hari

  • 12 Juni 2018 - 04:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Seorang pekerja salah satu perkebunan kelapa sawit bernama Budiman (42), nyaris nekat membawa istrinya Susi Susilawati beserta bayi yang baru dilahirkan untuk mudik via Pelabuhan Sampit. Bahkan usia bayinya baru satu hari saat dibawa ke Pelabuhan Sampit.

Untungnya, petugas kepolisian yang menerima informasi itu langsung mencegat yang bersangkutan. Sehingga rencana mudiknya pun ditunda. demi kesehatan ibu dan bayi itu.

"Awalnya personel kita menerima laporan ada pemudik yang membawa bayi baru berusia satu hari. Kemudian kita bawa ke pos. Sekarang ibu dan bayinya masih dirawat di rumah sakit," kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel, Senin (12/6/2018) malam.

Sementara itu, Budiman, saat ditemui di rumah sakit menceritakan rencana mudiknya menuju kampung halamannya di Garut, Provinsi Jawa Barat, dengan modal uang Rp 3 juta.

"Dari tempat kerja saya di perkebunan sawit, istri saya ini sebenarnya sudah hamil tua. Diperkirakan melahirkan dua minggu lagi. Sampai di pelabuhan, istri saya mengeluh kesakitan kemudian dibawa ke rumah sakit," kata Budiman.

Selang beberapa jam di rumah sakit, istrinya pun melahirkan seorang anak perempuan. Kemudian lantaran kehabisan biaya dan takut gagal mudik, Budiman nekat membawa keluar istri dan bayinya yang masih berusia satu hari menuju pelabuhan.

"Uang saya bawa tiga juta, habis. Untuk biaya persalinan sekitar Rp 2,8 juta, sisanya dibelikan perlengkapan bayi. Takut biaya terus bertambah kalau bertahan di rumah sakit, makanya saya bawa keluar," kata Budiman dengan lugu.

Sesampainya di pelabuhan, pasutri dengan dua orang anak itu tidak dapat membeli tiket. Uang mereka habis untuk membayar biaya persalinan. Mereka juga memaksakan diri dan bersikeras meminta pulang.

"Kami tetap ingin pulang ke kampung. Keluarga dan teman-teman saya sudah tidak ada di Sampit. Terlebih kami sudah kehabisan uang," tuturnya. (ACHMAD SYIHABUDDIN/B-11)

Berita Terbaru