Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemarau Diprediksi Lebih Pendek, Tapi Potensi Karhutla Sangat Tinggi

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 20 Juli 2018 - 03:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, memprediksi kemarau pada 2018 ini lebih pendek dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sangat tinggi. 

"Walaupun lebih singkat kemaraunya dari tahun kemaren, namun potensi kekeringan sangat tinggi. Dan itu membuat lahan mudah terbakar," kata Kepala BMKG Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan, Kamis (19/7/2018). 

Kemarau yang terjadi di Kotim ini sudah dimulai sejak 10 Juli 2018 lalu. Dan daerah ini memang tidak terjadi hujan sejak sepekan terakhir. Hal itu pun memicu kemunculan kebakaran lahan da hutan. Namun tidak terlalu banyak, karena tim Satgas Karhutla bekerja dengan cepat untuk memadamkan api. 

Sementara pada 2018 ini, kemarau diperkirakan terjadi hingga Agustus atau awal September 2018 mendatang. Selama itu, karhutla perlu diwaspadai. 

"Tahun lalu, kemarau terjadi sejak awal Juni hingga Agustus, namun untuk 2018, perkiraan dari Juli - Agustus mendatang," kata Setiawan. 

Dari pantauan satelit BMKG, pada hari ini terpantau 1 titik panas di Kotim. Sementara kebakaran lahan hari ini terjadi di tiga lokasi, yakni Desa Eka Bahurui, Jalan M Hatta, dan Jalan Kaca Piring yang masih dalam tahap pemadaman. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)

Berita Terbaru