Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Stok Daging Sapi Menipis di Sampit

  • 09 Februari 2016 - 14:39 WIB

Stok daging sapi di Kabupaten Kotawaringin Timur menipis dalam sepekan terakhir. Harga daging sapi pun naik sehingga banyak pembeli beralih ke daging ayam.

'Pasokan masih kosong. Adapun yang kami jual ini adalah sapi lokal, bukan pasokan dari luar kota,' kata Juragan, 48, distributor daging sapi di Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit, Selasa (9/2/2016).

Krisis daging sapi di Sampit, menurut pedagang, karena lonjakan harga nasional kurang stabil. Harga daging sapi di Jawa lebih mahal dibandingkan harganya di daerah lain termasuk Sampit.

'Harga daging sapi di Sampit paling murah. Kami menjual Rp130 ribu per kg. Kalau di Palangka Raya Rp140 ribu per kg, Pangkalan Bun Rp140 ribu per kg. Kalau di Jakarta lebih mahal lagi, mereka jual Rp150 ribu per kg. Karena sapi di sini banyak dari Jawa, peternak dan distributor lebih baik menjual daging sapi di Jawa daripada ke sini karena harganya lebih mahal,' katanya.

Kondisi itu membuat para distributor sapi lebih memilih menjual sapi ke Jawa atau Jakarta dibandingkan ke Sampit. Apalagi kebutuhan akan sapi  di Sampit hanya mengandalkan distribusi dari Madura dan Sulawesi, termasuk juga Banjarmasin Kalimantan Selatan. Jika stok sapi dari daerah-daerah itu tidak ada, maka terjadi krisis daging sapi di Kotim.

'Kami hanya menunggu pasokan sapi dari Madura untuk dijual, termasuk Sulawesi dan Banjarmasin. Tapi di Banjarmasin juga mendatangkan dari Madura,' katanya.

Pedagang lainnya, Penyah, 35, mengatakan, krisis daging sapi yang terjadi di Sampit ini karena harga mahal. Para pembeli pun enggan, masyarakat banyak beralih ke daging ayam, termasuk sebagian penjual pentol pun beralih ke daging ayam sebagai bahan baku.

'Biasanya kepada langganan kami jual Rp120 ribu per kg. Sekarang tidak berani lagi karena harganya mahal. Kalau pembelinya banyak, tapi maunya mereka harga murah, kami yang rugi. Sekarang saja satu ekor sapi kami rugi sekitar Rp4 jutaan,' katanya.

Kebutuhan sapi di PIM di kompleks Pusat Perbelanjaan Mentaya sehari mencapai 20 ekor. Paling sedikit sekitar 10 ekor. Namun saat ini paling banyak pedagang jual dua ekor saja sehari.

Mereka memprediksi harga daging sapi ini akan terus naik hingga Ramadan 2016. Apalagi kata mereka ketersediaan sapi lokal hampir tidak ada. (FI/m)

Berita Terbaru