Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dishub Kotawaringin Barat Hentikan 217 Truk Bermuatan Lebih

  • 25 April 2016 - 16:52 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selama 10 hari ini Dishubkominfo Kotawaringin Barat mengehntikan 217 truk  besar (TB) bermuatan melebihi kapasitas. 

Jumlah tersebut hasil dari operasi pengendalian Truk Besar (TB) yang mengangkut muatan berlebihan di Jalan Panglima Utar, Desa Sungai Kapitan. Muatan berlebihan dari ratusan truk itu kemudian diturunkan dan dilakukan pelangsirandengan menggunakan truk kecil oleh pemilik barang. 

Operasi itu digelar untuk mencegah pelanggaran yang acap kali dilakukan oleh para supir TB dengan memuat barang secara berlebihan.

"Dari tanggal 15 sampai 25 April kita operasi, Hari pertama ada 117 TB yang kita kendalikan untuk dilakukan pelangsiran di lokasi. Hari selanjutnya rata-rata ada 20 TB," kata Kasi  Lalu Lintas Darat Diahubkominfo Kobar Burhan di ruang kerjanya, Senin (25/4/2016).

TB ini rata-rata mengangkut muatan dengan total beban mencapai 35 ton. Sedangkan kekuatan jalan maksimal hanya delapan ton. 

"Jalan negara dari Pelabuhan Panglima Utar menuju Bundaran Pancasila Jalan Pasir Panjang itu kan masih kelas 3. Kekuatan bebabnnya juga maksimal 8 ton," kata dia.

Namun dalam operasi gabungan dengan Satlantas Polres Kobar tersebut tak ada sanksi yang kepada para sopir maupun pemilk barang. Mereka hanya mendapat peringatan untuk tidak mengangkut barang melebihi kapasitan delapan ton. 

"Bulan depan akan kami gelar lagi, itu baru ada sanksi administrasi," katanya.

Dalam operasi pengendelian itu juga, rata-rata Dishub menurunkan sekitar 40 persen dari total muatan dari TB.

Sementara itu, Supri, seorang sopir yang diminta menurukan sebagian barangnya di Desa Sungai Kapitan mengaku kesulitan untuk menurunkan sebab belum tersedianya terminal barang yang memadai. Sementara untuk membingkar di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, ia merasa rugi sebab harus mengeluarkan ongkos operasional lebih. 

"Kalau terminal barangya sudah difasilitasi ya kami bongkar di terminal barang, kalau sekarang kan belum ada. Mending bongkar di deoan toko saja," katanya.

Ia tak menampik jumlah muatan yang diangkutnya itu melebihi tonase yang ditetapkan. Namun ia berkilah jika membawa muatan dari pulau jawa sedikit maka ia juga akan mengalami kerugian. 

"Nanggung, Mas. Masak harus bawa muatannya dikurangi, kan sayang juga ongkos dari Jawa kalau muatannya sedikit," ujarnya.

Sementara itu terminal barang yang kini sudah ada di Desa Sungai Kapitan kondisinya kurang memenuhi standar. Dishub Kobar juga mengakui luasan terminal masih kurang untuk menampung TB yang hendak bongkar muatan. 

"Iya memang luasanya tidak lebih dari satu hektare. Paling maksimal juga 12 TB dan 12 truk pelangsir. Saat ini TB yang masuk Pangkalan Bun lebih dari 20 buah per hari," kata Kadishubkominfo Kobar Petrua Rinda.

Ia meminta kepada para sopir untuk tetap menaati aturan, muatan tidak boleh melebihi kapasitas. "Sekarang kita akan ada studi kelayakan di empat lokasi, untuk pembuatan terminal barang, di Pasir Panjang, di Sungai Kapitan, Pasir Panjang dekat pabrik jagung, Terminal Natai Suka, dan di sekitar Pelabuhan Roro," pungkas Petrus. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru