Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau Sumbang Inflasi Hingga 5,65 Persen di Maret 2024

  • Oleh Testi Priscilla
  • 01 April 2024 - 20:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada Maret 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi y-on-y sebesar 5,65 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 103,62 pada Maret 2023 menjadi 109,47 pada Maret 2024.

"Subkelompok yang mengalami inflasi y-on-y tertinggi, yaitu subkelompok makanan sebesar 5,97 persen dan terendah yaitu subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 2,86 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Kalteng, Eko Marsoro menyampaikan berita resmi statistik pada Senin, 1 April 2024.

Kelompok ini menurut Eko pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y sebesar 2,13 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi y-on-y, yaitu beras sebesar 0,48 persen, ikan gabus sebesar 0,21 persen, Sigaret Kretek Mesin (SKM), telur ayam ras, dan tomat sebesar 0,14 persen, lalu gula pasir sebesar 0,13 persen,  ikan nila sebesar 0,12 persen, udang basah sebesar 0,08 persen, bawang putih sebesar 0,06 persen, ikan saluang dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) sebesar 0,05 persen, makanan ringan/snack dan biskuit sebesar 0,04 persen, lalu susu bubuk, cabai merah, ketimun, wafer, ikan patin, daging ayam ras, cabai rawit, dan ikan asin sepat sebesar 0,03 persen.

"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi y-on-y, yaitu ikan papuyu sebesar 0,09 persen, minyak goreng sebesar 0,06 persen, daun singkong dan bawang merah sebesar 0,02 persen, ikan layang/ikan benggol, daging sapi, daging babi, tahu mentah, ikan kembung/ ikan gembung/ ikan banyar/ ikan gembolo/ ikan aso- aso, ikan sepat siam, dan ikan selar/ikan tude sebesar 0,01 persen.

"Kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m sebesar 0,57 persen," tutur Eko lagi.

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, yaitu daging ayam ras sebesar 0,12 persen, beras sebesar 0,11 persen, cabai rawit sebesar 0,10 persen, telur ayam ras sebesar 0,09 persen, lalu ketimun, kacang panjang, ikan papuyu, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, dan minyak goreng sebesar 0,02 persen, kemudian Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan peda, bayam, kangkung, ikan patin, ikan lais, gula pasir, jagung manis, buncis, sawi hijau dan terong sebesar 0,01 persen.

"Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m, yaitu ikan gabus sebesar 0,02 persen, ikan asin sepat, bawang merah, rempela hati ayam dan ikan saluang sebesar 0,01 persen," bebernya. (TESTI PRISCILLA/H)

Berita Terbaru