Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pelaku Pelecehan Perawat Disomasi

  • 20 Juli 2016 - 20:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kasus pelecehan dan penghinaan terhadap profesi keperawatan berbuntut panjang. Tidak terima dengan status yang di tulis NV di media sosial (medsos), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Cabang Kotawaringin Barat (Kobar) melayangkan somasi kepada pelaku.

"Kami sudah mengirim somasi kepada yang bersangkutan, jika tidak direspon, akan kami laporkan ke polisi," ujar ketua PPNI Cabang Kobar Aimandinata. Rabu (20/7/2016).

Isi somasi, beber Aiman, meminta pelaku meminta maaf di medsos dan media massa. Jika yang bersangkutan tidak merespon, pihaknya mengancam akan membawa persoalan itu ke ranah hukum alias lapor polisi.

Dari informasi yang diperoleh, setelah mendapat somasi pihak keluarga NV menemui salah satu pengurus PPNI Cabang Kobar untuk mengajak berdamai dan tidak memperpanjang kasus tersebut.

"Tadi informasinya keluarga yang bersangkutan sudah bertemu salah satu pengurus PPNI. Secara personal sudah minta maaf, tetapi secara resmi belum," cetus Aiman.

Selain mendapat respon keras dari PPNI cabang Kobar, pelaku pelecehan terhadap profesi keperawatan tersebut terus di-bully di medsos. Berbagai cibiran terlontar dari netizen.

Sebelumnya, NV dinilai telah melecehkan dan menghina profesi keperawatan karena status yang dia tulis di akun media sosial (medsos) miliknya.

'Muar mliat perawat2 d RS nech bgya (begaya=banyak gaya) bujur aplgi assten bu xxx, tua bnagka 2 biji td. kl g ada hukum ku jotos 22nya. gwean nyeboki org aja gya.ganal gji q.' Jika diartika ke bahasa indonesia kurang lebih, 'Muak melihat perawat-perawat di RS nih, banyak gaya. Apalagi asisten bu xxx, dua orang tua bangka tadi. Kalau tidak ada hukum ku jotos mereka berdua. Kerja nyeboki orang saja sombong. Besar gajiku.

Status yang ditulis, Jumat (15/7/2016) itu dibagikan ke medsos dan tentu saja langsung mendapat hujatan dari berbagai kalangan, terutama para perawat. Bahkan, akibat ulahnya dia diminta untuk berhenti dari pekerjaanya di sebuat apotek. (UD/m)

Berita Terbaru