BORNEONEWS, Kobar - Koordinator Tim Satgas Karhutla Kobar, Dandim 1014/Pangkalan Bun, Letkol Inf Wisnu Kurniawan mendorong Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Pemkab Kobar) membangun sumbur bor yang berdekatan dengan titik rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini untuk memudahkan dalam melakukan pencegahan Karhutla sejak dini agar api tidak meluas dan mudah dikendalikan.

"Kita dorong Pemda untuk membuat sumur bor di titik rawan, tinggal Pemda mau menindaklanjuti atau tidak," ujar Dandim Pangkalan Bun, Letkol Inf. Wisnu Kurniawan, di Pangkalan Bun, Senin (22/8/2016).

Berbagai upaya dilakukan telah dilakukan tim satgas Karhutla Kobar dalam upaya pencegahan Karhutla. Menghadapi musim kemarau, tim yang berada didarat akan kesulitan mencari sumber air jika tidak didukung oleh keberadaan sumur bor.

Sebelumnya Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Sugianto Sabran menginstruksikan untuk membangun sebanyak 2000 sumur bor di Kalteng. "Karena yang punya anggaran Pemda. Kita sifatnya hanya mendorong supaya terealisasi," kata Dandim.

Selain itu, baru-baru ini ada tiga titik hotspot yang berada di Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng, Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan dan Pal 35 jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama, Kelurahan Kolam Hilir, Kecamatan Kotawaringin Lama. Namun tiga titik api tersebut sudah diatasi pihaknya dengan cepat tanggap melalui tim Satgas baik dari darat TNI, BPBD dan Manggala Agni dan diudara melalui helikopter water bombing.

"Sudah diatasi, kita cepat tanggap, masih tekendali, anggota TNI tetap semangat lewat udara dan darat," tandasnya.

Meski tanpa dukungan anggaran, anggota TNI tetap bekerja keras dan semangat dalam menjalankan tugasnya, agar kejadian bencana asap pada tahun 2015 lalu tidak terlulang kembali ditahun 2016 ini.

"Prajurit kita setengah mati mengatasi kebakaran, walaupun tanpa dukungan anggaran kita tetap bekerja keras dan semangat," tutup Dandim. (CP/N).