Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rastra, Raskin dan Rasleh

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 22 Agustus 2016 - 19:33 WIB

KABAR buruk tersiar dari Desa Rantau Tampang. Desa yang terletak di Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten KotawaringinTimur.

Merasa bertanggungjawab atas nasib warganya, Camat  Telaga Antang mendatangi kantor  Bulog  di Kota Sampit.  Dikemukakannya, warga desa yang jaraknya delapan jam perjalanan darat dengan  mobil itu menerima beras yang  tidak layak dikonsumsi.

Beras tersebut,  saat dimasak  akan meleleh, dan saat nasi itu dingin, akan menggumpal.   Nah, beras ajaib macam apa itu  Baru kali ini ada beras jika dimasak akan meleleh dan kemudian menggumpal di saat dingin. Si Camatpun tak habis pikir, kenapa beras itu saat dimasak tidak menjadi nasi seperti lazimnya.

Untuk menunjukkan keajaiban beras tersebut, Kepala Desa itu menuangkan beras tersebut ke dalam wajan, dan meletakkannya di atas tungku perapian. Dan saat terkena panas, beras itupun meleleh'

Beras apakah itu Namanya  Beras Sejahtera atau  biasa disebut Rastra. Rastra adalah nama baru untuk Beras untuk Rakyat Miskin atau yang popular disebut Raskin.

Sudah pasti, kita bisa menebak, apa maksud perubahan nama program itu. Pemerintah Joko Widodo ingin agar  seluruh dinamika yang terjadi di lapangan beraroma positif. Berimage positif. Berdampak positif.  Karena itu, istilah Raskin (Beras untuk rakyat Miskin) diubah menjadi Rastra (Beras Sejahtera).

Image positif yang diharapkan dari perubahan nama ini tentu bermaksud mendortong agar masyarakat miskin berubah menjadi masyarakat sejahtera.  Diharapkan volume atau jumlah beras yang digelontorkan dari hari ke hari semakin berkurang. Itu berarti indikasi masyarakat  yang sejahtera kian bertambah jumlahnya.

Yang patut dicatat, mengganti nama Raskin menjadi Rastra, bagi Bulog memang  perkara mudah. Itu hanya perkara mencetak karung beras itu saja.  Yang tidak mudah adalah,  merubah isi karung itu.

Dan marilah kita bertanya kepada Bulog, apakah isi karung itu berubah kualitasnya. Apakah memang kualitas beras yang dibagikan kepada rakyat miskin itu semakin baik   

Beras Raskin yang kini bernama Rastra, dari sisi keekonomian memang tidak masuk akal. Beras Rastra itu dihargai Rp1.600 per kilogram. Untuk di Kalimantan Tengah, harga itu lebih murah dibanding harga dedak untuk pakan ternak.   

Dengan harga subsidi berapapun, Bulog tidak akan mampu menyediakan beras Rastra yang berkualitas standar. Karena itu, tak terlalu keliru kalau selama ini kita sering mendengar ada beras berjamur dan menguning yang oleh Bulog dicuci, dioplos dan dipoles sehingga menjadi bertampang bersih.

Apapun modus dan alibi, tak  bisa dipungkiri. Jika benar warga Desa Rantau Tampang mendapat Rastra yang bisa meleleh saat dimasak (Rasleh), maka ini adalah indikasi, Bulog tak bisa bersembunyi. 

Berita Terbaru