Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Dukung Pemkab Kotawaringin Timur Tertibkan Prostitusi Terselubung

  • Oleh M. Rifqi
  • 03 November 2016 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Komisi III DPRD Kotawaringin Timur mendukung upaya pemerintah daerah menertibkan prostitusi terselubung berkedok warung kopi di kawasan Kota Sampit. Namun, hendaknya juga menyasar tempat-tempat hiburan malam, dan rumah karaoke, yang dicurigai juga berpraktik mesum. Merebaknya prostitusi dikhawatirkan makin menambah daftar penderita HIV/AIDS.

"Upaya pemkab melalui instansi terkait menertibkan prostitusi terselubung berkedok warung kopi patut didukung. Langkah itu juga perlu diimbangi dengan pembinaan kepada para pemilik warung. Tetapi yang tidak tampak adalah deteksi adanya prostitusi terselubung di tempat-tempat hiburan, dan rumah karaoke," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotim, Abdul Sahid, di Sampit, Rabu (2/11/2016). 

Deteksi aktivitas prostitusi terselubung dan peredaran minuman keras (miras) ilegal, lanjut Sahid, salah satunya bisa dilakukan dengan menggelar razia. Namun, ketika razia dilakukan jangan sampai terkesan sudah bocor terlebih dahulu. Dibuktikan dengan minimnya temuan di lapangan. 

Politisi PKS itu mengaku khawatir, apabila prostitusi terselubung semakin marak dan sulit terdeteksi, maka penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Kotim sulit ditekan. 

"Setiap tahun angka penderita HIV/AIDS di Kotim semakin bertambah. Faktor utamanya karena hubungan seks berisiko melalui prostitusi terselubung itu," ujar dia. 

Keberadaan prostitusi terselubung, dinilai menimbulkan dampak buruk. Sebab dikhawatirkan membawa pengaruh negatif bagi masyarakat, terutama generasi muda. 

Anggota Komisi III DPRD Kotim, Rudianur, mengatakan maraknya prostitusi menjadi momok tidak terbantahkan di kota-kota yang mengalami perkembangan, termasuk Kota Sampit. Tempat-tempat hiburan seperti karaoke keluarga dalam operasionalnya banyak yang menjadi sasaran mencari pekerja seks komersial (PSK). 

Dia berharap agar Satpol PP untuk bergerak ekstra dan rutin menggelar razia guna memberantas dan menghentikan aktivitas protitusi terselubung. 

"Kami berharap instansi terkait bisa menindak tempat-tempat hiburan karaoke yang nakal menyediakan minuman keras dan wanita penghibur. Perlu dirazia rutin. Jangan sampai keliaran bebas. Jika dibiarkan dikhawatirkan akan semakin merajalela," kata Rudianur. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru