Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kotawaringin Timur Harap ASN Budayakan Konsumsi Beras Lokal

  • Oleh Rafiuddin
  • 27 November 2016 - 18:18 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur, Supian Hadi berharap Aparatur Sipil Negara (ASN) membudayakan konsumsi beras Siam Epang cap Ikan Jelawat, produksi petani lokal. Itu bagian dari semangat untuk membantu mensejahterakan para petani di Kotawaringin Timur.

'Siapa lagi yang akan peduli terhadap nasib petani kita kalau bukan kita orang Kotim. Kita berupaya membantu mensejahterakan petani kita dengan cara membeli beras mereka,' kata Supian Hadi di hadapan ribuan guru pada Jambore Guru di Desa Ujung Pandaran, Sabtu (26/11/2016).

Untuk membantu petani tersebut, Supian Hadi bahkan sudah mengeluarkan surat himbauan agar semua ASN Kotim membeli beras lokal. Pembelian beras lokal ini diharapkan dilakukan secara kontinyu setiap bulan melalui perwakilan petani yang sudah disepakati mereka untuk menyalurkan beras Siam Epang ini.

Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan petani, para ASN diminta terus menyerap dan mengkonsumsi beras lokal, seperti beras cap Siam Epang cap Ikan Jelawat, yang sejak dua bulan terakhir telah dibeli oleh para ASN hingga puluhan ton.

Sejak diluncurkannya beras lokal Siam Epang cap Ikan Jelawat dua bulan lalu, ASN di Kotawraingin Timur diminta terus mengkonsumsi beras tersebut. Dalam dua bulan terakhir telah ada 10 ton lebih beras cap jelawat yang dibeli ASN.

Dalam proses pengemasannya, petani melalui gabungan kelompok tani bermitra dengan kelompok usaha bersama (KUBE) di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit. Dalam pemasarannya, beras kemasan 5 kilogram itu dibantu oleh pemuda tani setempat.

'Selain kepada para ASN di Kotim, beras kemasan 5 kilogram dengan harga Rp11 ribu perkilogram ini, juga kami pasarkan ke pasar-pasar di Sampit,' kata Ketua Gapoktan Desa Parebok, Muslih.

Muslin menerangkan, selama ini beras Siam Epang dibeli pengepul dan dibawa ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ironisnya beras tersebut kembali dijual ke Kalimantan Tengah, termasuk di Sampit, Kotim dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Dengan adanya pengemasan oleh KUBE di Desa Parebok dan dibantu pemasarannya oleh pemuda tani, tentunya sangat membantu petani-petani lokal. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru