Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Istri Korban Pembunuhan masih Dirundung Kesedihan walau Dapat Bantuan

  • Oleh Budi Yulianto
  • 03 Februari 2017 - 18:50 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Tujuh hari sudah Ramanie ditinggal pergi suami tercinta Ade Sucipto untuk selama-lamanya. Hari-hari kini ia lalui tanpa pendamping.

Meski begitu, Ramanie masih acap terbayang kucuran keringat almarhum Sucipto yang setiap hari mengalir demi menafkahi dia dan anak-anaknya.

Ya, Ramanie menilai Sucipto sebagai suami bertanggung jawab. Buktinya, dia selalu gigih dalam bekerja. Selain pekerjaan utama sebagai pemulung, Sucipto juga tidak pandang jenis pekerjaan, yang penting baginya berbuah hasil dan halal.

Namun, semua itu kini tinggal kenangan. Ramanie maupun anak-anaknya tidak bisa lagi melihat kegigihan sang suami untuk selamanya. Sungguh pahit memang. Apalagi, Sucipto dihabisi oleh tetangganya sendiri Rendi alias Pumpung dengan cara sadis.

Dari sisi ekonomi, Ramanie nampak kebingungan. Ia tidak tahu harus melakukan apa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini karena sejarah kelam itu masih belum bisa terlupakan.

Karenanya, ketika ia mendapatkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, pakaian, dan uang tunai dari  Forum Jual Beli Palangka Raya, Pemuda Muhammadiyah Kalteng, dan Lembaga Amil Zakat Infak Sodakoh Muhammadiyah Kalteng, Jumat (3/2/2017), Ramanie nampak menahan tangis.

"Saya sangat berterimakasih atas bantuan ini," ucap Ramanie sambil menahan air mata.

Dalam kesempatan tersebut, Ramanie juga sempat bercerita tentang suami ketiganya itu semasa hidup.

Seperti diberitakan, Pumpung menghabisi Ade Sucipto pada Jumat (27/1/2017) dini hari. Motifnya, hanya karena korban menegur tersangka lantaran knalpot motor Jupiter MX King milik Pumpung terdengar bising.

Alasan korban menegur lantaran mengganggu anaknya yang masih berusia 8 bulan, terlebih lagi dalam kondisi sedang sakit.

Namun, pelaku justru naik pitam hingga akhirnya mengambil parang dan menyerang korban hingga tewas.

Pukul 12.00 WIB kemudian, pelaku dibekuk tim gabungan Resmob Satreskrim Polres Palangka Raya dan Res Intelmob Sat Brimob Polda Kalteng di Jalan Virgo, kawasan Jalan Galaxi, Palangka Raya.

Kemudian pada Minggu (29/1/2017) pukul 09.00 WIB, Polres Palangka Raya menggelar rekonstruksi peristiwa itu di TKP. Totalnya ada 25 adegan yang diperagakan dan sudah sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP).

Sementara itu, Pumpung mengaku khilaf dan menyesali perbuatannya. Dia juga mengaku siap bertanggung jawab dan menerima vonis hakim nantinya. (BUDI YULIANTO/B-3)

Berita Terbaru