BORNEONEWS, Nanga Bulik - Dinas Pariwisata Kabupaten Lamandau mengambil langkah inovatif pada pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2017 ini. Yakni, pola penyelenggaraan yang tidak lagi terfokus di kabupaten. Untuk tahun ini FBIM akan digelar di setiap kecamatan.

"Jika tahun sebelumnya, FBIM di Lamandau itu kan selalu digelar di tingkat kabupaten, atlet atau kontingen yang terbaik biasanya kita kirim untuk ikut di event yang sama tingkat provinsi. Tahun ini formatnya tidak lagi seperti itu, kegiatan FBIM justru akan terpusat di masing-masing kecamatan saja," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata, Frans Effendi, kepada Borneonews, Jumat (10/2/2017).

Frans menyebut, pemusatan kegiatan FBIM di kecamatan-kecamatan, ditujukan untuk mencari bibit atlet FBIM yang selama ini tidak tercover dengan berbagai hambatan. Misalnya karena akses yang sangat jauh ke pusat kota sehingga berimplikasi pada kesiapan anggaran kontingen kecamatan.

"FBIM ini kan justru bibitnya ada di pedesaan, karena yang kental dengan budaya lokal justru masyarakat di sana. Ssedangkan jangkauan kegiatan FBIM selama ini, umumnya hanya asal ada peserta yang mewakili sebagai syarat keikutsertaan, sehingga seringkali cukup diragukan untuk ikut even tingkat provinsi," katanya.

Frans mengatakan, meskipun pelaksanaan FBIM tersebut nantinya akan dipusatkan di masing-masing kecamatan, bukan berarti dinas pariwisata lepas tangan dengan hasil yang nanti dicapai.

"Peran Dinas Pariwisata masih tetap ada dan tetap sangat menentukan. Karena kita memiliki tugas pengawasan, pendampingan, pemantau bahkan sekaligus penyeleksi untuk bakal calon atlet yang akan mewakili kabupaten Lamandau di ajang yang sama tingkat provinsi," tukasnya.

Sehingga, kata dia lagi, yang berubah hanya pola dan format penyelenggaraannya saja, dengan tujuan penyelenggaraan FBIM justru dapat mengcover bibit atlet potensial yeng sebelum-sebelumnya tidak tercover. (HENDI NURFALAH/B-11)