BORNEONEWS, Sampit - Meski barang Masniah yang dijambret TM resedivis kasus pembunuhan dan PAF tidak seberapa namun kerugian yang dialami korban cukup besar.

Pasalnya dia harus menghabiskan uang puluhan juta untuk biaya operasinya setelah terjatuh saat dijambret membuat kaki kanannya retak. Habis puluhan juta untuk biaya operasi saya, kata korban kepada hakim yang diketuai Ike Liduri dan JPU Kejari Kotim Arie Kesumawati, Selasa (12/9/2017) saat hadir jadi saksi.

Diterangkan korban TM yang merupakan warga Jalan Usman Harun RT 1 RW 1, Kelurahan Baamang Tengah dan PAF warga Jalan Cristopel Mihing gang Pendawa, RT 59 RW 6 Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang melakukan aksi jambret itu pada Selasa (30/5/2017).

Saat itu saya lama enggak naik motor, lalu berangkatlah, ujar korban. Saat melintas di Jalan Cristopel Mihing kedua terdakwa melihat Masniah lewat menggunakan motor Honda Scoopy, keduanya langsung membuntutinya.

Sesampainya di Jalan Sukabumi depan toko Nazwa Kelurahan Baamang Hilir, terdakwa memepet korban dan menarik tas yang dibawa korban saat itu hingga mengakibatkan korban terjatuh.

Tas saya itu dua kali ditariknya, sampai saya jatuh dan dilarikan ke rumah sakit, namun waktu itu saya kenal dengan dia (Takdir), kata korban menceritakan.

Setelah berhasil kedua terdakwa tancap gas kabur menuju SDN 1 Baamang Hulu, sesampainya di SD itu mereka membuka isi tas yang berisi satu unit handphone, uang Rp200 ribu, dan KTP

Dalam sidang itu korban nampaknya tidak terima atas perbuatan keduanya, bahkan ia meminta terdakwa bisa mengganti biaya berobatnya selama jalani perawatan.

Usai mendengarkan keterangan terdakwa TM Cs tidak membantahnya, sementara terkait kerugian yang dialami korban terutama biaya berobat itu semua tergantung dari pihak terdakwa apakah mau atau tidak bertanggungjawab. (NACO/B-6)