Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jajaran Puskesmas Muara Teweh Sosialisasikan BIAS

  • Oleh Ramadani
  • 03 Oktober 2017 - 18:44 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara melalui Puskesmas Muara Teweh menggelar sosialisasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Melayu, Selasa (3/10/2017). Peserta sosialisasi tersebut ialah para orang tua murid, khususnya kelas satu dan dua.

Dokter internsip Puskesmas Muara Teweh Herla Maulita S dalam materi sosialisasinya, mengatakan bahwa imunisasi merupakan pemberian vaksin dengan tujuan mendapatkan perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan BIAS ialah mempertahankan eleminasi tetanus neonaturum, pengendalian penyakit difteri dan penyakit campak dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TT, dan campak pada anak sekolah.

'Imunisasi yang diberikan ada tiga jenis yakni campak dan DT untuk anak kelas satu, serta TT diberikan pada anak kelas dua dan tiga,' katanya.

Imunisasi juga menjadi salah satu upaya preventif untuk mencegah penyakit melalui kekebalan tubuh. Pelaksanaannya harus terus-menerus, menyeluruh, dan sesuai standard. Sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai penularan penyakit.

Di samping Imunisasi rutin, perlu juga diberikan imunisasi ulangan (booster) pada anak usia 6 -7 tahun.

Menurut dokter Herla, dalam hukum agama disebutkan bahwa imunisasi pada dasarnya dibolehkan (mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjangkit penyakit tertentu. Dan imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal serta suci.

Kemudian, dalam penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/atau najis hukumnya haram. Imuniasi yang berbahan haram dan/atau najis tidak dibolehkan kecuali digunakan pada kondisi darurat atau al hajat, belum ditemukan bahan vaksin yang halal dan suci, dan ada keterangan tenaga medis yang kompeten serta dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.(RAMADANI/B-3)

Berita Terbaru