BORNEONEWS, Sampit - Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur (Kotim) Agus Tripurna Tangkasiang menyebut ada sejumlah pekerja seks komersial (PSK) di kabupaten ini yang memastikan diri akan tetap bertahan.

Jika itu terjadi, menurut mantan Camat Telawang itu, ada beberapa kunsekuensi yang mereka terima, di antaranya tidak bisa tinggal di kawasan lokalisasi hingga tidak akan diberikan dana pemulangan.

"Silakan jika mereka tidak pulang, tapi mereka tidak boleh di lokalisasi, karena kalau sudah tanda tangan, deklarasi dan launching buku tabungan, tidak ada lagi sebutan lokalisasi itu," kata Agus, Rabu (15/11/2017).

Di Kotim, menurut Agus, ada tiga yang menjadi tempat lokalisasi, yakni di Jalan Jenderal Sudirman Km 12, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan MB Ketapang, Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu, dan Parenggean, Kecamatan Parenggean.

"Selain itu mereka yang tetap bertahan tidak kita berikan bantuan, karena mereka memperoleh bantuan itu gunanya untuk pemulangan," tegas Agus.

Pada prinsipnya menurut Agus bantuan itu diberikan untuk pemulangan para PSK, seperti ke wilayah Jawa, Kalimantan Selatan, Lombok, Bali hingga ke Sulawesi. Dari itu menurut Agus jika sudah menerima bantuan harus siap untuk dipulangkan. (NACO/B-5)