Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Perlu Kaji Ulang Rencana Inpres Penundaan Moratorium Sawit¡ 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 02 Februari 2018 - 11:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah perlu mempertimbangkan kembali rencana penerbitan instruksi presiden (Inpres) terkait penundaan perizinan (moratorium) kebun sawit. Inpres Moratorium Sawit itu kini drafnya berada di Kemenko Perekonomian.

Kebijakan moratorium sawit tidak pernah membawa perbaikan signifikan terhadap lingkungan, upaya itu justru lebih didukung oleh perbaikan tata kelola sawit melalui penerapan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).

"Kebijakan moratorium kebun sawit tidak pernah membawa perbaikan signifikan terhadap lingkungan. Perbaikan lingkungan justru lebih didukung oleh perbaikan tata kelola sawit melalui penerapan ISPO yang juga diinisiasi Kemenko Perekonomian," kata Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi), Darmono Taniwiryono, di Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Penerapan sertifikasi mandatori ISPO dengan serangkaian persyaratan yang ketat mencakup isu hukum, ekonomi, lingkungan dan sosial lebih menunjukkan gigi dalam perbaikan lingkungan dan mengurangi efek gas rumah kaca.

"Selama ini, moratorium terbukti tidak efektif, kenapa harus dipertahankan. Belum lagi aturan sawit terkait lingkungan terlalu banyak sehingga terkesan tumpang tindih," papar Darmono.

Darmono menilai, label moratorium kebun sawit dalam inpres tersebut menunjukkan ketidakberpihakan kelompok tertentu terhadap komoditas yang selama tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi telah mengangkat derajat bangsa melalui kontribusi devisa terbesar serta peningkatan tenaga kerja.

"Presiden Jokowi saja bangga dengan sawit dan selalu membela dalam berbagai forum internasional. Seharusnya, perlu penamaan yang lebih etis dan ini sama dengan mempermalukan Indonesia di mata dunia," ujarnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru