Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Satu Keluarga Tewas di PT AGU, Korban Kebakaran atau Pembunuhan Berencana

  • Oleh Ramadani
  • 13 September 2018 - 16:56 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh – Terbakarnya satu keluarga di camp PT Antang Ganda Utama (AGU) Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru pada Selasa malam (11/9/2018) lalu masih menjadi misteri. Apakah mereka benar tewas atas musibah kebakaran atau korban pembunuhan berencana

Ketiga korban tersebut yakni Dominikus Jehatu alias Domi (34) yang merupakan karyawan PT AGU, Imel (24), yang merupakan istri Domi serta  anak dari pasangan Domi dan Imel berusia empat bulan.

Salah satu keluarga korban, berinisial AJ, yang juga ikut mengangkat jenazah ketiga korban menyebutkan bahwa terbakarnya satu keluarga tersebut diduga ada unsur kesengajaan.

Pasalnya, kata dia, hanya kamar tidur saja yang terbakar serta korban seluruhnya berada di kamar dengan posisi tersusun, juga tertimbun dengan pakaian. 

“Seluruh korban berada di atas kasur di kamar tidur dengan posisi Domi ditemukan tertelungkup sementara Imel dengan posisi telentang serta kepalanya berada di samping kepala suaminya. Sementara anak korban berada di kaki sebelah kanan ibunya dengan bantal di atas tubuhnya,” kata AJ kepada borneonews.co.id, saat di kamar mayat RSUD Muara Teweh, Kamis (12/9/2018).

Selain itu juga, kata dia, Domi terdapat luka seperti bacokan di bagian belakang kepala tepatnya di tengkuk. Sementara Imel juga terdapat luka bacokan di bagian wajah sebelah kiri hingga telinga.  

“Ketiga korban seluruhnya tidak terbakar penuh, ada beberapa bagian tubuh korban yang hanya terkena panas bukan terbakar, hanya kaki dan tangan saja yang terbakar hebat. Selain itu juga dinding kamar juga hanya sebagaian yang terbakar,” jelasnya. 

Selain itu, lanjut dia, pintu belakang terbuka lebar saat ditemukan ketiga korban. “Juga terdapat dua gelas kopi yang sudah diminum di ruang tamu korban. Yang kita  tahu, satu keluarga ini tidak bisa minum kopi,” ucapnya.

AJ juga menerangkan,korban dapat dikatakan orang berada dan sering sering meminjamkan uang kepada orang lain. (RAMADANI/B-5)

Berita Terbaru