Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasar CPO Masih Dirundung Sentimen Negatif Penumpukan Stok 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 02 Oktober 2018 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masalah penumpukan stok minyak sawit di Malaysia masih akan menjadi sentimen negatif bagi pergerakan harga komoditas itu, meski pelemahan nilai tukar ringgit diperkirakan mampu menahan pelemahan lebih dalam.

Seorang pelaku pasar di Jakarta, Selasa (2/10/2018), mengatakan harga minyak sawit berjangka di bursa Malaysia awal pekan ini berakhir turun tipis akibat tekanan dari meningkatnya stok minyak sawit Malaysia, meski sebenarnya ada sentimen positif yang beredar di pasar, yakni membaiknya kinerja ekspor CPO selama September.

Harga acuan minyak sawit untuk kontrak Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup turun 0,3% menjadi RM2.168 (US$523,55) per ton.

"Pasar tertekan akibat menumpuknya stok minyak sawit, tapi melemahnya ringgit dan minyak mentah dunia memberikan sedikit dukungan," ujar pelaku pasar tersebut.

Pada Agustus, stok minyak sawit Malaysia naik ke level tertinggi tujuh bulan menjadi 2,49 juta ton.

Mengacu pada proyeksi menumpuknya stok minyak sawit tersebut, proyeksi untuk ekspor hingga awal pekan ini belum memperlihatkan kenaikan. Untuk pengiriman minyak sawit kontrak November saja, Bursa Malaysia Derivatives Exchange memproyeksikan terjadinya penurunan hingga 0,6%. 

Banyaknya analis yang memproyeksikan tren bearish pada harga CPO, pelemahan lebih lanjut berpotensi mengincar level support 2.205 dengan resisten di level 2.225. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru