Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

SMPN 1 Muara Teweh Jadi Sekolah Siaga Kependudukan

  • Oleh Ramadani
  • 15 November 2018 - 17:06 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara, Masdulaq meresmikan Sekolah Siaga Kependudukan Tumbu SMPN 1 Muara Teweh, Rabu (14/11/2018). 

Masdulhaq, Kamis (15/11/2018) mengatakan diresmikannya sekolah siaga kependudukan ini untuk membawa misi membangun kependudukan masa depan.

“Masa depan Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK) ada pada generasi muda pemahaman yang baik terhadap masalah kependudukan berpengaruh langsung terhadap laju pertumbuhan penduduk dikemudian hari,” katanya.

Dikatakan, apabila Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) hadir dan membawa misi yaitu dengan membangun kependudukan masa depan.

Dalam upaya mengatasi masalah kependudukan sesungguhnya bisa dimulai dengan menyemai benih-benih kependudukan kepada generasi muda, ancaman ledakan kependudukan akibat kelahiran yang tidak terkendali maupun dampak lain.

"Seperti kekurangan pangan, lahan produksi, timbulnya hal hal yang bersifat kriminal dan lain-lain dapat ditekan dengan pengetahuan pemahaman dan pelaksanaan keluarga berencana," katanya.

Karenanya pemuda dapat berperan aktif, caranya yaitu dengan menunda pernikahan di usia muda, mengendalikan kelahiran melalui program keluarga berencana.

SSK didefinisikan sebagai implementasi operasional pengendalian penduduk dan keluarga berencana dengan program pendidikan terintegritas dikelola dari, oleh penyelenggara pendidikan mulai memberdayakan sekolah.

Serta memberikan kemudahan atau akses terhadap anak didiknya memperoleh pengetahuan dan keterampilan khusus bidangnya seperti kependudukan dan keluarga berencana, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi kreatif serta program sektor lainnya.

"Untuk itu saya berharap dengan adanya SSK yang mengintegrasikan materi kependudukan pada mata pelajaran, maka anak-anak didik kita tidak mendapat mata pelajaran baru, tidak menambah jam pelajaran, dan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Tetapi justru hanya mempertajam materi yang dibahas,” katanya. (RAMADHANI/B-6)

Berita Terbaru