Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pria Keterbelakangan Mental Tanpa Identitas Ini Sudah Empat Hari Tinggal di Markas PMI Kotim

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 23 November 2018 - 13:42 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Seorang pria berketerbelakangan mental atau gila tanpa identitas sudah empat hari terakhir tinggal di markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di Jalan A Yani, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit. 

Dirinya tidak mengetahui tempat tinggal ataupun keluarganya. Bahkan sekedar namanya tidak diketahui oleh para petugas yang berada di PMI tersebut. 

Hal ini membuat pihak PMI kebingungan, karena mereka tidak tahu harus berbuat apa terhadap pria yang diperkirakan berumur 27 tahun tersebut.

Karena saat ditanyai alamat rumahnya, dia hanya menjawab, "Rumah saya di sana Sampit," sambil mengacungkan tangan ke arah barat. 

"Kami bingung mau berbuat apa, saat kami tanya nama dan tempat tinggal. Jawabannya tidak jelas. Sehingga kami kesulitan mau berbuat apa," ujar Petugas di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kotim Nasir, Jumat (23/11/2018). 

Pria tersebut datang ke PMI pada Selasa (20/11/2018). Dia datang tidak diketahui dari mana dan diantar siapa. Namun pada hari itu, pria tersebut langsung ada disekitar markas tersebut. 

Dia tidur di markas PMI dengan diberikan alas berupa tikar dan sarung. Bahkan patugas PMI juga mengasihkan pakaian kepada pria tersebut. 

"Pria itu tidak mengganggu, dia hanya tidur dan duduk di teras ruang PMI. Selain itu dia hanya minta makan dan uang saja," kata Nasir. 

Hal itupun sangat menjadi perhatian pihaknya. Karena sangat kasihan dengan kondisi pria tersebut. Dan berharap agar ada keluarganya datang dan menjemputnya. Sehingga dia tidak luntang-lantung tanpa arah dan tujuan. 

"Kami kamhawatir kalau dia tidak lagi di PMI. Takutnya ada yang memanfaatkan hingga berbuat kejahatan kepadanya," ungkap Nasir. 

Pihaknya sudah melaporkan keberadaan pria tersebut kepada Dinas Sosial Kotim dengan harapan bisa ditangani langsung oleh mereka. Namun hingga saat ini belum ada juga datang ke PMI Kotim untuk menjemputnya. (MUHAMMAD HAMIM/B-6) 

Berita Terbaru