Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kampanye Anti Sawit Rugikan Masyarakat Pemilik Kebun Sawit Mandiri dan Plasma 

  • Oleh Tim Borneonews
  • 08 Desember 2018 - 08:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Beragam kampanye hitam terhadap industri kelapa sawit di Indonesia bukan hanya berdampak pada perkebunan skala besar saja, namun juga sangat terasa bagi masyarakat pemilik kebun sawit secara mandiri dan plasma.

Hal tersebut diungkapkan Taufik yang merupakan Sekretaris Koperasi Pulai Sejahtera, Desa Teluk Pulai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), sebagai  Mitra Plasma dari perusahaan  sawit PT Andalan Sukses Makmur (ASM),   Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Group kepada Borneonews, Sabtu (8/12/2018).

"Seperti yang kami rasakan, keberadaan perkebunan kelapa sawit di Desa Teluk Pulai memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat. Contohnya perekonomian semakin meningkat dan hampir bisa dikatakan tidak ada lagi pengangguran di Desa Teluk Pulai," jelas Taufik.

Menurut Taufik, dengan adanya investor di desanya tersebut, membuat  masyarakat yang dulunya pergi meninggalkan desa untuk bekerja ke daerah lain sekarang banyak yang kembali ke desanya.

"Bahkan masyarakat yang berada di desa lain di Kecamatan Kumai banyak berdatangan ke Desa Teluk Pulai untuk bekerja," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Taufik, bila dilihat dari sisi kelestarian lingkungan keberadaan perusahaan kelapa sawit di desanya juga sangat memperhatikan kelestarian lingkungan.

"Jadi keberadaan perusahaan di desa kami juga tetap memperhatikan kelestarian lingkungan yang ada. Bentuknya adalah  konservasi mangrove dan program pertanian sawah tanpa membakar lahan," jelas Taufik.

Tetapi menurut Taufik, walaupun keberadaan perusahaan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, tetap saja diusik dengan kampanye anti sawit.

"Isu yang dihembuskan LSM anti sawit sangat terasa bagi kami masyarakat Desa Teluk Pulai. Karena keberadaan desa kami dianggap masuk kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP). Padahal Desa Teluk Pulai berdiri sebelum adanya penunjukan Tanjung Puting sebagai kawasan taman nasional," jelas Taufik.

Taufik menjelaskan, adanya isu negatif terhadap industri sawit tersebut secara otomatis turut menimbulkan kerugian bagi masyarakat. 

Berita Terbaru