Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gardu Induk Interkoneksi PLN Berdaya 150 KV Diresmikan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 11 Desember 2018 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun- Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah, Selasa (11/12/2018), meresmikan operasional Gardu Induk Pangkalan Bun berdaya 150 Kilovolt (KV) di Desa Purbasari, Kecamatan Pangkalan Lada.

Peresmian dilakukan setelah Kabupaten Kobar terhubung dengan sistem kelistrikan Barito-Mahakam (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur) milik PT PLN,

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa dengan terhubungnya Kabupaten Kobar dengan sistem kelistrikan Barito-Mahakam, artinya tidak ada lagi devisit daya listrik.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN Machnizon Masri menuturkan, terhubungnya Pangkalan Bun dengan sistem kelistrikan Barito-Mahakam membuat daya listrik mengalami surplus daya lebih dari 200 Megawatt (MW).

"Sebelumnya pasokan listrik Pangkalan Bun disuplai oleh sistem kelistrikan yang terpisah atau isolated. Di mana sepenuhnya suplai kelistrikan hanya mengandalkan Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang memiliki daya sebesar 33,65 Megawatt," jelasnya.

Sehingga, lanjut Machnizon, dengan beroperasinya Gardu Induk Pangkalan Bun 15O KV, PLN dapat menurunkan Biaya Pokok Produksi (BPP).

"Karena penyediaan listrik di Kobar  sebelumnya berasal dari pengoperasian PLTD berbahan bakar High Speed Diesel (HSO) mencapai Rp363 juta per hari. Sehingga dengan terkoneksinya listrik dengan sistem Barito-Mahakam, PLN dapat menghemat Rp130 miliar setiap tahunnya."

Machnizon mengatakan, total investasi yang dikeluarkan PLN untuk membangun Gl Pangkalan Bun  mencapai Rp106 miliar.

"Sedangkan untuk mewujudkan sistem interkoneksi dengan Pangkalan Baun, PLN juga membangun infrastruktur kelistrikan lainnya yang meliputi G1 Sampit sebesar  150 KV serta Tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). Untuk menghubungkan Gl Pangkalan Bun dengan Gl Sampit sebanyak 474 tower dengan jalur transmisl sepanjang 167 kilometer sirkuit (kms). Jalur transmisi tersebut membentang melintasi 3 kabupaten, yaitu Kotim, Seruyan, dan Kobar yang meliputi 7 kecamatan dan 20 desa," pungkasnya. (KRIDA/B-3)

Berita Terbaru