Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI-Malaysia Berpeluang Dongkrak Pangsa Pasar Minyak Sawit di India  

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 04 Januari 2019 - 09:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ada kesempatan baik bagi Indonesia dan Malaysia untuk kembali mengembalikan pangsa pasar minyak sawit yang sempat turun menyusul kebijakan perpajakan yang diterapkan pemerintah India mulai 1 Januari 2019.

“Sepanjang otoritas India mempertahankan bea masuk terhadap minyak nabati jenis lain tak berubah, maka ada kesempatan bagi Malaysia dan Indonesia meningkatkan ekspor, menurunkan stok dan mendongkrak harga minyak sawit mentah,” menurut riset Maybank Kim Eng yang diterima Kamis (3/1/2019).

India adalah importir minyak sawit terbesar di dunia, yang menyerap sekitar 15,5 juta ton per tahun untuk minyak makan yang kebanyakan diimpor dari Malaysia dan Indonesia. 

Pemangkasan bea masuk untuk minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya oleh India merupakan pemenuhan komitmen negeri itu dalam perjanjian kerjasama ekonomi, baik dengan Malaysia maupun Indonesia.  

Bea masuk untuk CPO dari Malaysia, Indonesia dan beberapa negara Asean lainnya diturunkan menjadi 40% dari 44%, sedangkan bea masuk untuk minyak sawit olahan dipangkas menjadi 45% dari 54%.

Maybank Kim Eng, yang mempertahankan proyeksi Netral untuk sektor perkebunan di kawasan Asean, menyebutkan para pelaku bisnis pengilangan dan eksportir minyak sawit Malaysia akan mendapatkan keuntungan lebih dari kebijakan India ini, terutama produk yang sama dari Indonesia lebih kompetitif dari sisi harga.  

Stimulus pajak tersebut akan mendongkrak ekspor seiring harga CPO fisik mencatat rebound dari level RM1.717 per ton pada 21 November 2018 menjadi RM1.953 per ton pada 28 Desember 2018.

“Penurunan bea masuk di India bagi produk minyak sawit olahan Malaysia secara komparatif (dibandingkan dengan Indonesia) akan memberikan dorongan terhadap daya saing ekspor minyak sawit Malaysia,” sebut Maybank Kim Eng. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru