BORNEONEWS, Buntok - Dewan Adat Dayak (DAD) memiliki peran dan fungsi sebagai mitra pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dalam pembangunan.

“Hal tersebut telah ditegaskan dan diakui oleh Pemkab Barsel dan dituangkan dalam Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang kelembagaan adat Dayak,” kata Bupati Barsel, Eddy Raya Samsuri kepada, Senin (21/1/2019). 

Ia mengatakan negara mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup sesuai dengan perkembangan masyarakat.

Dengan begitu pembangunan daerah perlu didorong dengan mengembangkan karakter daerah melalui pelestarian, pengembangan dan pemberdayaan adat istiadat.

Di Kalteng sendiri setiap daerah memiliki perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa. Kelembagaan adat tidak untuk mempertajam perbedaan-perbedaan tersebut. 

“Tapi sebaliknya menyadarkan masyarakat akan pentingnya harmonisasi, kerjasama dan pengertian, sehingga ragam adat istiadat dan budaya tersebut justru menjadi potensi menunjang keberhasilan pembangunan,” jelasnya.

Menurutnya banyak aspek dan permasalahan yang dapat diselesaikan dengan mekanisme adat dan hal ini sangat bermakna untuk mendukung peran pemerintah daerah.

Karena solusi melalui mekanisme adat selalu mengetengahkan musyawarah mufakat dan win-win solution. Hal itu sangat bermakna untuk terciptanya kondisi daerah yang kondusif, damai dan tentram.

Saat ini lanjutnya tantangan berat menghadang bagi kelembagaan adat dayak khusunya di Barsel. Terutama terkait permasalahan tanah adat, pelaksanaan hak-hak masyarakat adat, potensi konflik sosial dan tata ruang wilayah.

“Hal tersebut perlu mendapat perhatian serius bagi tokoh adat dan damang kepala adat, agar benar-benar mengerti hak dan kewajiban, peran dan fungsi serta tanggungjawab sesuai dengan peraturan yang berlaku,” harapnya. (URIUTU DJAPER/B-6)