Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadisnakertrans Lamandau: Berbeda Wacana Food Estate dan Program Transmigrasi

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 14 Februari 2019 - 16:56 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lamandau memastikan, menurutnya ada pemahaman berbeda antara Food Estate yang saat ini menjadi salahsatu wacana pemerintah provinsi Kalteng dengan pelaksanaan program transmigrasi.

"Pemahaman kasarnya yang saya pahami itu seperti ini, Food Estate itu adalah program yang diwacanakan pemerintah provinsi Kalteng untuk menyerap tenaga kerja dengan melihat potensi daerah," ungkap Kadisnakertrans Lamandau, Sefamas Wijaya, Kamis (14/2/2019). 

Artinya, sebut Sefamas, angka 1,4 juta orang sebagimana yang diungkapkan Kadisnakertrans Kalteng Syahril Tarigan beberapa waktu lalu, itu maksudnya adalah kisaran jumlah serapan tenaga kerja jika melihat potensi Food Estate di Kalteng, bukan Kalteng perlu transmigran dengan jumlah 1,4 juta orang.

"Artinya, Gubernur itu punya wacana atau rencana program dalam upaya menyerap tenaga kerja kerja dalam jumlah banyak dan dengan melihat potensi dan karakteristik daerahnya masing-masing. Jadi, fokus dari wacana Food Estate itu adalah soal penyerapan tenaga kerja, bukan mendatangkan transmigran dari luar daerah," kata dia. 

Disebutkan Sefamas, rencana program Food Estate itu justru sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalteng yang ada saat ini. Lebih dari itu, masyarakat lokal nantinya justru diprioritaskan untuk menempati posisi-posisi strategis.

"Food Estate itupun tidak sama alias menyesuaikan karaktetistik daerahnya, misalnya saja Kalteng bagian barat ini kan food estate-nya itu cocok dengan perkebunan, kalau daerah timur Kalteng yang notabene lahan basah itu cocoknya pertanian dan semacamnya," terangnya. 

"Nah jika lahan yang masuk kategori food estate ini dimaksimalkan maka berpotensi menyerap tenaga kerja dalam jumlah sangat banyak, itulah wacana food estate yang sedang dikaji, pemerintah provinsi," lanjut dia. (HENDI NURFALAH/B-2)

Berita Terbaru