Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Anak Usaha Eagle High Plantations Raih Sertifikat ISPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 01 April 2019 - 16:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Anak usaha PT Eagle High Plantations Tbk., yakni PT Manunggal Adi Jaya (MAJ), meraih sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

"Kami akan meneruskan program sertifikasi ISPO untuk anak perusahaan sebagai kelanjutan pelaksanaan komitmen terhadap penerapan standar pengelolaan usaha perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek sosial, lingkungan dan usaha secara berimbang. Hal ini sudah tertuang dalam peta jalan atau road map perseroan," kata Corporate Affairs Director Eagle High Plantations, Deddy Setiadi, dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Perusahaan dengan kode emiten BWPT ini melaksanakan penerapan standar pengelolaan operasional yang berkelanjutan untuk meningkatkan produktivitas tandan buah segar (TBS) dan CPO, menjamin rantai pasok TBS, menjaga kualitas lingkungan hidup, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah sekitar usah perkebunan.

Deddy mengatakan penerapan kegiatan usaha yang berkelanjutan berbasis ISPO ini sekaligus untuk mendukung tercapainya 12 dari 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) yang telah ditetapkan PBB.

"Oleh karena itu BWPT terus melanjutkan program sertifikasi ISPO ini bagi seluruh anak usaha yang saat ini sedang berlangsung baik proses pendataan hingga verifikasi dan audit dari lembaga sertifikasi ISPO," papar dia.

Sebelumnya, anak usaha BWPT yang telah meraih ISPO adalah PT Jaya Mandiri Sukses, PT Pesonalintas Surasejati, PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Surya Tunggal Perkasa, dan PT EHP sendiri yang telah lebih dulu berhasil meraih sertifikat ISPO pada beberapa tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, program sertifikasi ISPO merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 11/Permentan/OT.140/3/2015. ISPO sebagai suatu standar produksi minyak sawit yang sustainable (berkelanjutan) mewajibkan perusahaan agar melaksanakan praktik-praktik terbaik, di antaranya dalam hal pengelolaan lingkungan dan areal konservasi, tanggung jawab sosial, kepatuhan terhadap peraturan perundangan serta kelayakan ekonomi jangka panjang.

Untuk menilai kepatuhan perusahaan terhadap prinsip dan indikator ISPO akan dilakukan oleh certification body/CB (lembaga sertifikasi) yang telah terakreditasi.

Dengan standarisasi melalui sertifikat ISPO ini, diharapkan perkebunan kelapa sawit selalu menerapkan praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan guna menunjukkan tata kelola industri kelapa sawit secara positif dan sekaligus membuktikan bahwa Indonesia mampu menghasilkan minyak kelapa sawit yang lestari. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru