Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Golden Plantation Berharap Perang Dagang Berakhir Untuk Dongkrak CPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 21 April 2019 - 06:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Selain dipengaruhi melambatnya ekspor sehingga terjadi penumpukan stok minyak sawit mentah (CPO), belum stabilnya harga komoditas ini juga terimbas oleh perang dagang antara AS dengan China.

Untuk itu, Sekretaris Perusahaan Golden Plantation Eric Firmansyah mengatakan di Jakarta, akhir pekan ini, bahwa pihaknya berharap perang dagang segera diakhiri agar harga CPO dapat kembali menguat dan stabil.

"Tidak ada ekspansi tanam baru tahun ini, karena harga sawit sedang jatuh," kata Eric.
 
Menurut dia, program B20 kemungkinan bisa meningkat menjadi B30, dan ini diharapkan bisa mendongkrak harga CPO.

Lebih lanjut ia menjelaskan perseroan saat ini masih menahan ekspansi perkebunan kelapa sawit karena harga CPO dalam tren melemah.

Hingga 2018, landbank yang dimiliki perseroan seluas 63.441 hektare, di mana 24.686 hektare lahan tertanam, atau sekitar 38,91% dari total lahan yang dimiliki.

Dari total lahan tertanam perseroan, hanya 16.111 hektare merupakan tanaman menghasilkan dan 8.576 ha belum menghasilkan. Meskipun lahan ditanam belum mencapai 50% dari total lahan, perseroan lebih memilih menahan ekspansi.

Dipaparkan Eric, perseroan tidak memiliki rencana untuk mangakuisisi perkebunan kelapa sawit pada tahun ini. Sebab, perseroan hanya fokus pada peningkatan produktivitas dan kinerja mill dan peningkatan rendemen.

"Sepanjang semester I tahun lalu, GOLL telah menghabiskan belanja modal senilai Rp95 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk tanaman," papar dia.

"Perseroan merencanakan penambahan 5.000 ha lahan produktif pada periode 2018 hingga 2020," ujar Eric.

Berita Terbaru