Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Baru 0,1% Kebun Sawit Rakyat Kantongi ISPO

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 26 April 2019 - 08:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Komisi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) memiliki pekerjaan rumah begitu banyak, karena masih sedikit petani yang mememiliki sertifikat berkelanjutan.

Menurut Komisi ISPO, baru sekitar 5.976 hektare perkebunan sawit masyarakat yang telah mengantongi sertifikat ISPO atau sekitar 0,1 persen dari total perkebunan sawit rakyat seluas 5,8 juta hektare.

"Baru sembilan koperasi (perkebunan sawit masyarakat) yang mendapat sertifikasi ISPO. Seluas 5.976 hektare atau 0,1 persen dari luas areal kebun sawit petani seluas 5,8 juta hektare," kata Kepala Sekretariat Komisi ISPO R Aziz Hidayat di Pekanbaru, Kamis (25/4/2019).

Angka itu sama sekali tidak menggembirakan mengingat pemerintah mulai menerapkan sertifikasi ISPO sejak 2011 Untuk itu, Komisi ISPO telah mengambil sejumlah langkah guna mendorong perkebunan masyarakat mengantongi sertifikat.

Langkah tersebut di antaranya adalah menjalin kerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS). Melalui kerjasama itu, Komisi ISPO bersama BPDPKS akan membentuk kelembagaan petani kebun sawit. Kelembagaan seperti koperasi akan sangat membantu percepatan petani memperoleh sertifikat.

Aziz juga meminta dukungan dari pemerintah daerah serta perusahaan perkebunan sawit swasta dengan menggandeng petani sawit dalam melakukan praktik budidaya sawit berkelanjutan.

Secara umum, Aziz menjelaskan sejak dibentuk pada 2011, Komite ISPO sudah menerbitkan 502 sertifikat, terdiri dari 493 perusahaan, 5 koperasi swadaya dan 4 KUD Plasma dengan luas total areal 4.115.434hektare.

Luas areal tersertifikasi ini baru mencapai 29,30 persen dari total luas kebun sawit di Indonesia mencapai 14,03 juta hektare. Total produksi tandan buah segar (TBS) yang sudah bersertifikat ISPO sebanyak 52,2 juta ton per tahun dengan produksi CPO 11,57 juta ton per tahun.

Dari 502 sertifikasi tersebut, terdiri dari perusahaan swasta 459 sertifikat, dengan luas areal 3.905.138 hektar atau 50,66 persen dari luas total 7,707 juta hektare. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru