BORNEONEWS, Pulang Pisau - Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo menyambut baik kolaborasi hutan tanaman rakyat atau HTR dengan penerapan pendekatan 3R yaitu Rewetting (Pembasahan kembali gambut), Revegetation (Revegetasi) dan Revitalization of local livelihoods (Revitalisasi sumber mata pencaharian masyarakat) dari Badan Restorasi Gambut (BRG). 

Menurut Edy, dengan adanya dorongan dari BRG untuk HTR ini peluang industri tanaman kayu di Kabupaten Pulang Pisau akan lebih baik dan dapat berkembang dengan cepat. 

Harapannya Pulang Pisau jadi contoh untuk pengembangan tanaman hutan untuk keperluan industri, yang dikembangkan oleh masyarakat, dan menjadi sumber mata pencaharian masyarakat.

Bupati mengatakan, BRG sudah melihat perkembangan HTR di Pulang Pisau. "Kita tentu harus optimis prospek ini akan menjadi industri bersama rakyat yang bisa diwujudkan dalam perhutanan sosial di Pulang Pisau,” katanya. 

Dalam pengembangan kayu sengon di Pulang Pisau pihak industri pengelola kayu sengon memerlukan lahan seluas 20.000 hektare dan ini peluang yang besar bagi masyarakat. 

Pengelolaan hasil kayu HTR saat ini disalurkan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di industri kayu. (JAMES DONNY/B-5)