Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

RI Upayakan ISPO Raih Pengakuan Internasional 

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 29 Agustus 2019 - 09:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kian ketatnya persyaratan atas produk minyak sawit yang masuk ke Uni Eropa, mau tak mau mendorong pemerintah terus berupaya agar Standar Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia atau Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) mendapat pengakuan internasional.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Antaredjo, di Jakarta, mengatakan sawit merupakan komoditas ekspor utama yang patut dipelihara bersama.

Apalagi perkebunan kelapa sawit menyerap 6,7 juta lebih tenaga kerja di tengah sulitnya mendapat peluang kerja saat ini.

Artinya, dari 6,7 juta kepala keluarga, tambahnya, dikalikan empat jiwa sudah ada 24 juta orang yang hidup dari kelapa sawit.

"Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaganya. Hal ini menjadi dorongan moril pemerintah agar ISPO mendapat pengakuan dunia internasional," katanya dalam sambutan penyerahan sertifikat ISPO kepada industri sawit Tanah Air.

Dalam kesempatan itu, Antaredjo menyerahkan 64 sertifikat ISPO terdiri atas 63 perusahaan dan satu sertifikat ISPO buat koperasi dari Riau.

Terkait aspek berkelanjutan (sustainable), Antaredjo mengatakan sebenarnya Indonesia sudah lebih dulu mengembangkan konsep tersebut daripada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyangkut penerapan Sustainable Development Goals (SDGs).

“Jadi kalau cerita soal lingkungan, kita bukan hanya menerapkan di perkebunan tapi tanaman pangan sudah lebih dulu. Dulu petani tidak memakai pestisida, itu sustainable. Cuma memang tidak dipublikasi,” ujarnya.

Untuk itu, dia meminta agar semua pemangku kepentingan menyosialiasikan ISPO kepada masyarakat, terutama di kalangan universitas sampai sekolah-sekolah.

Hal itu, tambahnya, menjadi tantangan kita sehingga penerapan sustainable kelapa sawit Indonesia diketahui semua lapisan masyarakat.

Antaredjo mengatakan, dari sisi ekonomi, ISPO memang masih banyak didominasi perkebunan besar, sedangkan bagi pekebun rakyat pemerintah terus mendorong dan melakukan pendampingan agar petani menyadari tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Antaredjo menekankan, penyerahan sertifikat ISPO bukan sekadar seremonial, namun bukti komitmen industri sawit nasional sudah mematuhi segala peraturan dan kepentingan semua. (NEDELYA RAMADHANI/m)


TAGS:

Berita Terbaru