Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gadis Warga Sungai Bakau Diduga Menderita Kaki Gajah dan Menahan Sakit Selama 5 Tahun

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 03 September 2019 - 10:38 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Gadis belia berusia 11 tahun yang merupakan warga Jalan Panglima Utar Desa Sungai Bakau, harus menahan rasa sakit pada kaki kanannya. Ia diduga menderita kaki gajah kurang lebih lima tahun lamanya.

Sembari memegang bantal berwarna merah dan didampingi ayah tercintanya beserta Komunitas Sosial Lentera Kobar, gadis 11 tahun itu berada di ruang IGD RSUD Sultan Imanuddin Kobar, Senin, 2 September 2019.

Sang ayah di usianya yang tua, ia harus mengurus buah hatinya seorang diri setelah istrinya meninggal dunia. Kini ia sangat membutuhkan uluran tangan dari sanak saudara dan dermawan.

"Anak saya kondisinya cacat sudah dari lahir, ditambah sakit kakinya membengkak seperti itu," ujarnya kepada Borneonews, sembari menunjuk bagian kaki gadis mungilnya yang membengkak.

Di usianya yang tua, pendengaran sang ayah pun berkurang, saat ditanya berapa lama anaknya mulai sakit kakinya. Ia seperti tak mendengar, lalu dengan spontan sang anak menjawab, jika sejak usia lima tahun pertama kali ia megalami sakit tersebut.

"Pas masih umur lima tahun, dan sekarang umur 11 tahun," ucapnya.

Kata dia, saat kambuh dan membengkak, ia merintih menangis kesakitan. Akhirnya dibawa ke puskesmas dan diberi obat penghilang nyeri.

"Habis minum obat sudah hilang sakitnya," ucapnya.

Di usianya yang memasuki 11 tahun, ia masih duduk di kelas 2 SD. Kenapa demikian, bukan karena dia tidak pintar, melainkan ia malu untuk ke sekolah dan tidak kuat menahan rasa sakit karena kakinya yang membengkak.

Divisi medis Komunitas Lentera Kobar Mayang Purnama Sari mengatakan, hari ini gadis penderita kaki gajah dibawa ke IGD untuk dilakuan pemeriksaan terlebih dahulu, apakah dia benar menderita Vilariasis atau Kaki Gajah.

"Penanganan cek Laboraviasis yang akan dilakukan malam hari ini, karena larvanya itu aktifnya malam hari," ujarnya.

Setelah mengetahui apa penyakitnya barulah dilakukan tindakan selanjutnya, dan Lentera baru akan menggalang dana pada Kamis mendatang. (DANANG/B-2)

Berita Terbaru