Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kemarau Panjang, Petani Sayur Mulai Kesulitan Air

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 14 September 2019 - 18:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Musim kemarau panjang tak hanya bencana kebakaran hutan dan lahan, dampaknya juga dirasakan petani sayur di Kabupten Kotawaringin Barat (Kobar) yang mulai kesulitas air untuk bercocok tanam.

Kondisi cuaca yang panas membuat debit air resapan maupun air tanah mengalamai penurunan yang signifikan. Hal ini dirasakan oleh mayoritas petani sayur yang berada di RT 24, Dusun Karang Anyar, Kelurahan Mendawai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

Ketua Kelompok Tani Sawi Sehati Bambang Agustriono mengatakan, saat ini para petani sudah mulai mendapatkan air untuk melakukan penyiraman, lantaran parit yang biasa digunakan untuk menampung air mulai mengering.

"Kondisi kesulitan air untuk pemyiraman ini sudah berlangsung selama satu bulan lebih," ujarnya, Sabtu, 14 September 2019.

Untuk menyiasati kesulitan air di areal lahan kebun sayur seluas kurang lebih 10 hektare itu, petani terpaksa membuat sumur di beberapa titik sehingga hal tersebut menambah beban biaya dan tenaga, serta perawatan sayur menjadi kurang baik.

"Kalau bagi petani yang memiliki modal yang lebih, biasanya pakai mesin pompa air portabel, sementara petani yang modalnya terbatas pakai cara manual dengan timba," ungkapnya.

Ia berharap, kepada instansi terkait dapat meminjamkan peralatan mesin pompa air bagi petani agar dapat kembali bercocok tanam guna memenuhi permintaan sayur masyarakat Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya.

"Selain berharap bantuan mesin pompa portabel, juga menginginkan adanya bantuan pipanisasi dari pemerintah," tandasnya. (DANANG/B-2)

Berita Terbaru