Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Facebook Hapus Akun Pendukung Kemerdekaan Papua Barat

  • Oleh Tempo.co
  • 06 Oktober 2019 - 14:18 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook menyebut, pihaknya telah menghapus 69 akun Facebook, 42 page dan 34 akun Instagram yang terlibat dalam perilaku tidak autentik terkoordinasi. Akun ini mengarah pada pendukungan kemerdekaan Papua Barat.

"Yang berfokus pada masalah domestik di Indonesia," ujar  Kepala Kebijakan Keamanan Siber Facebook, Nathaniel Gleicher, Kamis, 3 Oktober 2019. 

Orang-orang yang berada di belakang jaringan ini menurut Gleicher menggunakan akun palsu untuk mengelola page atau halaman, menyebarkan konten mereka, dan mengarahkan orang ke situs di luar platform. 

"Mereka terutama mem-posting dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia tentang Papua Barat dengan beberapa page berbagi konten untuk mendukung gerakan kemerdekaan, sementara yang lain mem-posting kritik terhadapnya," ucapnya.

Meskipun orang-orang di balik kegiatan ini berusaha menyembunyikan identitas, kata Gleicher, tim Facebook menemukan tautan ke salah satu perusahaan media Indonesia InsightID. 

Dari sisi pengikut atau follower tercatat sekitar 410 ribu akun mengikuti satu atau lebih page atau halaman ini. Serta ada sekitar 120 ribu akun yang mengikuti setidaknya satu akun Instagram yang dinilai melakukan tindakan  tidak autentik yang terkoordinasi.

Sementara dari sisi iklan tercatat sekitar US$ 300 ribu dihabiskan untuk iklan Facebook yang dibayar terutama dalam rupiah Indonesia. "Kami mengidentifikasi akun-akun ini melalui investigasi yang sedang berlangsung terhadap dugaan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi di wilayah tersebut," ujar Gleicher.

Sebelumnya, Facebook juga menghapus akun, grup, dan pages yang dinilai melakukan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi serta bisa menyesatkan di sejumlah negara lain seperti di Uni Emirat Araba, Nigeria, dan Mesir. Rinciannya adalah 211 akun Facebook, 107 Page, 43 Grup, dan 87 akun Instagram.

Dalam setiap kasus, kata Gleicher, orang-orang di balik kegiatan ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk menggambarkan diri mereka sendiri, "dan itulah yang menjadi dasar tindakan kami."

Gleicher menyebutkan bahwa Facebook berhasil mencatat kemajuan dalam memberantas penyalahgunaan ini. Namun, ujarnya, Facebook harus menghadapi hal semacam ini sebagai tantangan yang berkelanjutan.

Berita Terbaru