Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

AMI Dorong Penciptaan Lagu Bahasa Daerah

  • Oleh Tempo.co
  • 12 Oktober 2019 - 08:30 WIB

TEMPO.CO, Surabaya - Yayasan Anugerah Musik Indonesia atau AMI mendorong penciptaan syair-syair lagu bahasa daerah sebagai lahan kreativitas musikus lokal. Ia melihat fenomena Didi Kempot yang akhir-akhir ini digandrungi ribuan penikmat musik karena kekuatan lirik-liriknya yang berbahasa Jawa.

“Seorang Didi Kempot, seorang Koko Tole, mampu menciptakan market tersendiri dengan lagu-lagunya berbahasa Jawa. Bahkan kalau ke Suriname, Didi Kempot itu seperti Michael Jackson. Super star bener dia  itu,” kata Ketua Umum Yayasan AMI Dwiki Darmawan  di sela-sela kegiatan Musikologi Series di Hotel Sheraton, Surabaya, Jumat, 11 Oktober 2019.

Dwiki meminta musikus lokal tidak malu dan tidak minder menciptakan lagu dengan bahasa daerahnya sendiri. Dwiki mengaku telah berkeliling ke berbagai wilayah tanah air untuk menyemangati para musikus lokal agar mengasah kreativitasnya.

“Saya ke Palembang, ke NTB. Saya dorong mereka menciptakan lagu berbahasa daerah. Jangan berfikir kalau tidak pakai bahasa Indonesia terus tidak bisa menasional, semua ada caranya masing-masing,” tuturnya.

Jawa Timur, kata Dwiki, salah satu daerah yang mempunyai potensi besar lagu-lagu berbahasa daerah. Berdasarkan data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia atau Asiri, ujar Dwiki, potensi musik di Jawa Timur kuat di tataran nasional maupun lokal. “Even-even dan edukasi musik di Jawa Timur kuat sekali,” katanya.

Musikologi Series merupakan kerja sama antara Badan Ekonomi Kreatif dengan Yayasan Anugerah Musik Indonesia. Kegiatan yang banyak diikuti oleh pemusik pemula itu diisi dengan diskusi mengenai cara mengemas musik, cara pemasaran, masalah hak cipta dan royalti.

Setelah sesi diskusi  dilanjutkan choaching clinic meliputi vokal, keyboard, drum dan gitar yang dipandu oleh nara sumber eks vokalis Kerispatih, Badai, Ikmal Tobing, Eghay D’Masiv, Erwin Prasetya, Irfan Samson serta para profesional di industri musik.

Sekretaris Utama Bekraf Restog Krisna Kusuma mengatakan musik merupakan satu dari 16 subsektor yang diampu Bekraf. Tugas Bekraf, kata dia, memfasilitasi penciptaan ekonomi kreatif, salah satunya musikus. “Kami berharap kegiatan ini mampu menciptakan musisi-musisi baru yang berjaringan dengan musisi-musisi yang telah lebih dulu sukses,” kata Restog. (Teras.id)

Berita Terbaru