Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wanita Ini Kampanye Peduli Kanker Payudara dengan Pamer Belahan Payudara

  • Oleh Tempo.co
  • 27 Oktober 2019 - 00:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Whitney Zhelig melakukan eksperimen sosial dengan memamerkan belahan payudaranya sambil berjalan-jalan di Kota New York. Eksperimen itu bukan sekadar ingin mengetahui berapa banyak orang melirik belahan dadanya. Sebaliknya, ia melakukan hal itu untuk meningkatkan kesadaran orang akan kanker payudara, tepat di Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia. 

Untuk mengetahui berapa banyak orang yang tertarik meliriknya, wanita 29 tahun ini memasang kamera tersembunyi di dada. Dalam video itu, Whitney memergoki orang-orang di dekatnya melirik, termasuk pria muda, lansia, wanita, bahkan seekor anjing.

Di akhir video, ia mengingatkan agar para wanita juga memeriksa payudaranya sendiri. Itu adalah langkah penting mengingat angka kanker payudara terus meningkat di seluruh dunia. “Deteksi dini menyelamatkan nyawa,” demikian tertulis di akhir video.

Whitney berharap video yang menunjukkan berapa banyak orang yang melihat payudaranya ini akan mengingatkan para perempuan di seluruh dunia untuk memikirkan dan memeriksa payudara sendiri.

Menurut dia, tujuan video ini lebih besar dari yang dikira orang. Ini bukan hanya tentang diri sendiri, tapi juga  ibu, nenek, anak-anak, saudara perempuan dan teman.

"Humor adalah salah satu hal favorit saya dan jika kita dapat menggunakan humor untuk meningkatkan kesadaran. Jika seorang wanita terinspirasi untuk memeriksa dirinya sendiri atau mendapatkan mammogram dari video ini, saya akan senang,” kata dia kepada Mirror.co.uk, Jumat, 25 Oktober 2019. 

Whitney, yang bekerja di PR, membuat video dengan saudaranya Chris dan sahabat mereka CJ Koegel. Kedua pria itu membuat video serupa pada 2014 untuk meningkatkan kesadaran akan kanker prostat. Video itu akhirnya menjadi viral, jadi mereka ingin mengulanginya dengan kanker payudara.

Ibu Whitney dan Chris adalah survivor kanker payudara. Ia divonis dua kali dan baru saja sembuh dari 10 tahun. "Jika ibuku tidak memeriksa dirinya sendiri, dia tidak akan berada di sini sekarang,” kata dia.

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang jumlah penderita tertinggi sekaligus penyumbang kematian terbanyak di antaranya kanker lainnya. Penyakit ini banyak menyerang usia produktif. Kebanyakan penderita kanker payudara sulit disembuhkan karena diketahui pada stadium lanjut. Padahal, jika diketahui sejak dini, peluang sembuhnya bisa mencapai 90 persen. (Teras.id)

Berita Terbaru