Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kapolres Kotim, Muspika Mentaya Hilir Selatan, dan Komunitas SMS Inisiasi Bedah Rumah untuk Nenek Mulia

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 10 November 2019 - 19:02 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Kisah Nenek Mulia yang hidup di rumah tak layak di Samuda, Kecamatna Mentaya Hilir Selatan langsung mendapat perhatian dari Kapolres Kotim, AKBP Mohammad Rommel. Bahkan, Rommel bersama Muspika Kecamatan Mentaya Hilir Selatan langsung menginisiasi bantuan bedah rumah.

Bahkan, Rommel langsung mengunjungi hunian Nenek Mulia, setelah memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Polres Kotim, Minggu, 10 November 2019. Kedatangannya untuk peletakan batu pertama bedah rumah Nenek Mulia.

Dalam kunjungannya itu, Rommel didampingi Wakapolres, Kompol Endro Aribowo, Kasat Reskrim, AKP Ahmad Budi Martono, dan Kapolsek Jaya Karya, Ipda Doohan.

"Jadi ini awalnya laporan dari Kapolsek Jaya Karya. Kita lihat kondisinya memprihatinkan. Alhamdulillah, bedah rumah ini juga turut dibantu Pemerintah Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan komunitas Solidaritas Masyarakat Samuda," kata Rommel.

Kapolres Kotim turut mengapresiasi kepedulian warga pada kehidupan Nenek Mulia itu. Bahkan itu terlihat dari banyaknya warga yang membantu makanan untuk Nenek Mulia bersama dua anaknya.

"Kita bersyukur masyarakat di sini juga berinisiatif membantu serta berpartisipasi dalam program bedah rumah. Semoga ini bermanfaat untuk kehidupan Nenek Mulia," kata Rommel.

Sementara itu, Camat Mentaya Hilir Selatan, Syahrial menyampaikan terima kasih atas perhatian Kapolres Kotim terhadap warganya yang memang membutuhkan uluran tangan.

"Alhamdulillah pak Kapolres Kotim memberikan perhatian untuk warga kami yang kekurangan, dengan menginiasi pembangunan hunian yang layak," kata Syahrial.

Syahrial mengatakan, kehidupan Nenek Mulia itu sebenarnya sudah mereka perhatikan sejak beberapa waktu silam. Hanya saja, akibat adanya anak Nenek Mulia yang mengalami gangguan kejiwaan bernama Jubay, mereka tidak bisa membantu banyak.

"Jadi anaknya itu kalau ada yang mendekat langsung ingin menyerang. Makanya kami tidak bisa mendekat langsung," katanya.

Berita Terbaru