Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rapat Finalisasi RAPBD Kotim 2020 Berjalan Singkat dan Mulus

  • Oleh Naco
  • 26 November 2019 - 19:32 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Rapat kompilasi atau finalisasi Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kotawaringin Timur tahun 2020, Selasa, 26 November 2019, berjalan singkat dan mulus.

Rapat kali ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang selalu dirangkai dengan perdebatan panjang dan tarik ulur anggaran, hingga harus beberapa kali diskor, bahkan pengambilan keputusan melalui voting. 

Rapat kompilasi itu dipimpin Wakil Ketua DPRD Kotim, H Rudianur didampingi Ketua DPRD Kotim, Rinie. Dalam pembahasan itu juga turut hadir Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) H Halikinnor, berserta Badan Anggaran DPRD Kotim.

Dalam perjalannya rapat itu cenderung kondusif. Hanya ada 3 pertanyaan yang disampaikan anggota Banggar, yakni Rimbun dari Fraksi PDI Perjuangan, M Abadi dari Fraksi PKB, serta Pardamean Gultom dari Fraksi Nasdem. 

Padahal dari sisi kekurangan anggaran cukup banyak dari berbagai mitra kerja di komisi I hingga IV. Tidak perlu berlama-lama pimpinan rapat langsung mengetok dan menyepakati hasil rapat kompilasi. 

Selanjutnya hasil itu akan dibawa dalam forum rapat Paripurna penyampaian hasil rapat kompilasi untuk disahkan. Defisit sebesar Rp 82 miliar atau 4,48 persen. 

Rudianur menyebutkan struktur APBD 2020 terdiri dari pendapatan yang semula diasumsikan Rp 1,544 triliun, naik menjadi Rp 1,833 triliun atau bertambah sekitar Rp 288,3 miliar, sedangkan belanja yang semula diasumsikan Rp 1,585 triliun naik menjadi Rp 1,915 triliun atau bertambah Rp 329,5 miliar.

"Defisit sebesar 4,48 persen tersebut merupakan hasil rasionalisasi anggaran secara besar-besaran karena awalnya defisit diperkirakan mencapai 10 persen. Saat pembahasan, defisit berhasil ditekan menjadi 4,11 persen, namun kemudian hasil akhir saat rapat kompilasi menetapkan defisit sebesar 4,48 persen," kata Rudianur.

Berbagai masukan disampaikan masing-masing ketua Komisi dan anggota dewan lainnya dalam rapat kompilasi itu.

Namun semua memahami kondisi yang terjadi karena beban APBD 2020 memang cukup berat karena banyak kewajiban pembiayaan yang harus dipenuhi.

Berita Terbaru