Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Cara Kementerian ESDM Amankan Pasokan Energi Saat Natal dan Tahun Baru

  • Oleh Inilah.com
  • 27 Desember 2019 - 10:12 WIB

INILAHCOM, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjaga pasokan energi untuk H-7 sampai H+7 selama momentum liburan Natal 2019 dan tahun Baru.

Langkah tersebut salah satunya dengan upaya pengamanan pasokan listrik ditempuh dengan meningkatkan kesiagaan dan kemanaan semua aset jaringan pembangkit di unit-unit, tidak melakukan perkerjaan/pemeliharaan pada H-7 sampai dengan H+7 kecuali disebabkan adanya gangguan.

Dari hasil pantauan khusus Menteri ESDM Arifin Tasrif terhadap kondisi listrik, BBM, LPG dan kegeologian, antisipasi yang dilakukan oleh tim Posko Nasional Sektor ESDM jajaran PLN, PGN, Pertamina bisa kerja sama, saling mengisi, saling memberikan informasi dan berkoordinasi.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM, Agung Pribadi menjelaskan kepastian pasokan energi yang handal dan aman tak lepas dari langkah konkret yang diambil Pemerintah, salah satunya dengan kehadiran Posko Nasional Sektor ESDM.

"Kehadiran Posko Sektor ESDM sangat membantu melakukan kontrol layanan akses energi yang harus ditingkatkan," tegas Agung seperti mengutip dari esdm.go.id.

Pemerintah terus meningkatkan koordinasi operasi antara unit pembangkit, penguatan jaringan transmisi dan distribusi.

Pemerintah juga Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik, menyiapkan dan menyiagakan personil siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing-masing unit operasional.

Apabila terjadi gangguan yang mengakitbatkan kondisi defisit daya akan segera diusahakan agar dampak sosial ke masyarakat minim.

"Kami akan memanfaatkan Captive Power untuk sistem listrik dengan status siaga," ungkap Agung. Kondisi sehari menjelang perayaan Natal 2019 (H-1), kondisi listrik pengusahaan milik PLN dilaporkan aman dengan daya mampu pasok sebesar 43.600,15 MW, beban puncak 34.656,53 MW dan cadangan sistem sebesar 8.943,62 MW.

Sementara untuk kondisi listrik pengusahaan Non-PLN, 11 dari 27 pemegang wilayah usaha memiliki beban puncak sebesar 1.542,14 MW, daya mampu pasok 2.438,47 MW dan cadangan sistem 896,53 MW.

Berita Terbaru