Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Simulasi: Gedung BI Sampit Dibajak Teroris, Wakil Presiden dan Gubernur Kalteng Disandera

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 13 Maret 2020 - 20:21 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Gedung Bank Indonesia (BI) di Jala Ahmad Yani, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit dibajak oleh teroris. Bahkan mereka menyandra Wakil Presiden Republik Indonesia dan Gubernur Kalimantan Tengah saat berkunjung ke Sampit.

Aksi ini menjadi perhatian aparat TNI dan kepolisian, sehingga Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Czi Ahmad Safari langsung melaporkan kejadian ini kepada Panglima TNI.

Hingga memerintahkan tim 181 Kopassus untuk melakukan operasi serbuan gedung guna menyelematkan sandera yang dilakukan oleh 6 orang teroris. 

Operasi ini diawali dengan penembakan terhadap seorang teroris yang berjaga di depan pintu masuk gedung BI.

Setelah itu tim bergerak merangkak masuk dan menyelematkan sandera, sedangkan 6 teroris ditembak mati di tempat. 

Cerita ini merupakan skenario dari Latihan Operasi Penanggulangan Teror di Gedung BI Sampit oleh Kopassus.

Mereka melakukan latihan karena sudah masuk dalam program tahunan dan dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia, mulai dari timur, barat, dan tengah. 

"Latihan ini merupakan program latihan yang rutin kami lakukan dan hari ini dilakukan di Sampit," ujar Wadansat 81 Kopassus Letnan Kolonel Inf Josep Dariamanta Surbakti, Jumat, 13 Maret 2020. 

Pihaknya sebagai satuan pusat yang digerakan Panglima TNI harus mengetahui seluruh karakteristik daerah yang ada di Indonesia.

Sehingga kalau terjadi kasus atau aksi terorisme, maka TNI sudah siap ditugaskan dan prajurit sudah mengenal medan dan karakteristik wilayah. 

"Yang pasti Kopassus ada dimana saja, dan kami siap mengamankan Negara Indonesia ini," terangnya.

Pada latihan ini Kopassus dibantu Polres Kotim, Kodim 1015 Sampit, Raider, dan Brimob, serta Pemkab Kotim dalan menyiapkan tempat. Sebelumnya mereka juga sudah melakukan latihan di Bandara H Asan Sampit. 

"Kami membawa 70 personel dengan peralatan dan kendaraan yang diangkut menggunakan kapal angkatan darat," terangnya. (MUHAMMAD HAMIM/B-6)

Berita Terbaru