Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ODP Berkeliaran di Luar Rumah, Anggota DPRD Kotim: Harus Berjihad dengan Isolasi Mandiri

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 08 April 2020 - 11:35 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Saat ini sejumlah masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merasa resah dengan masih adanya warga berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid-19 yang berkeliran di luar rumah mereka. Padahal mereka masih dalam tahap isolasi secara mandiri di rumah. 

Hal itupun menjadi perhatian anggota Komisi III DPRD Kotim Riskon Febiansyah. Ia meminta warga berstatus ODP harus taat dan tetap patuhi isolasi mandiri di rumah. Karena hal itu merupakan jihad untuk menyelamatkan masyarakat dari dampak Covid-19. 

"Kalau mau berjihad Covid-19, warga yang ODP harus isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Karena itu adalah cara untuk memutus penyebaran Covid-19," ujar Riskon yang dekenal dengan Eko, Rabu, 08 April 2020. 

Bagi ODP, meniadakan kegiatan diluar rumah selama isolasi itu sudah cukup membantu dalam perang melawan Covid-19. Karena hal itu sangatlah penting, demi keselamatan orang sekitar dan warga Kotim ini. 

"Memang benar ODP belum tentu positif. Namun kalau misalnya nantinya positif, maka akan membahayakan orang lain yang berinterkasi secara langsung dengan mereka," kata Riskon. 

Saat ini, masyarakat khawatir karena masih ada saja warga yang ODP namun masih berkeliaran dilingkungannya. Sehingga mereka berharap hal ini menjadi perhatian pemerintah. Kalau memang para ODP tersebut masih ngeyel dan tetap keluar rumah, maka pemerintah ambil langkah terakhir untuk mengisolasikan yang bersangkutan di Klinik Covid-19 di Islamic Center. 

"Isolasi ODP di Klinik Covid-19 merupakan langkah terakhir, kalau memang warga yang ODP masih jotol atau ngeyel keluar rumah," tegas Eko. 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto mengungkapkan, petugas kesehatan sendiri terus memantau secara berkala ke rumah-rumah yang ODP. Dan mereka juga melaporkan hasul perkembangan dari yang bersangkutan. 

"Terkait pengawasan, kami juga melibatkan jajran desa atau keluarhan setempat. Agar mereka tidak meresahkan masyarakat," terang Faisal. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru