Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Lamandau Resmikan Pasar Sembako Murah di Sematu

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 30 April 2020 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau, Hendra Lesmana meresmikan pasar sembako murah di Kecamatan Sematu Jaya. Peresmian pasar sembako murah untuk Kecamatan Sematu Jaya tersebut ditandai dengan launching program di Desa Rimba Jaya tersebut, Kamis 30 April 2020.

Launching program pasar sembako murah juga ditandai dengan dimulainya transaksi jual-beli antara pembeli dengan pihak penyedia barang yang telah ditunjuk pemerintah kecamatan dan desa setempat, serta penyerahan sembako secara simbolik oleh Bupati Lamandau kepada salah seorang warga.

Hendra Lesmana berharap agar program pasar sembako murah yang digulirkan pemkab dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik mungkin. Apalagi, program tersebut sebagai salah satu bentuk dukungan ketahanan sosial ekonomi dari pemkab di tengah wabah Covid-19.

"Setelah sebelumnya dua kecamatan yaitu Menthobi Raya dan Delang, hari ini giliran Sematu Jaya yang programnya kita resmikan untuk dimulai," kata Hendra Lesmana.

Dia berharap, program sembako murah tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga dapat meringankan beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini. 

Program pasar sembako murah Pemkab Lamandau yang digulirkan juga merupakan salah satu upaya dalam menjaga stabilitas daya beli dan inflasi dampak dari wabah corona yang terjadi.

Pada program pasar sembako murah ini, pemkab menyediakan 30 ribu paket sembako. Adapun Kecamatan Sematu Jaya mendapatkan kuota paket sembako sebanyak 3.544 paket, atau 80 persen dari jumlah total kepala keluarga (KK) di Sematu Jaya yang saat ini berjumlah 4.430 KK. 

Setiap paket sembako berisi beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, mie instan 1 dus serta ikan kaleng atau sarden 465 gram. Setiap kepala keluarga pemilik kupon berhak membeli satu paket sembako dengan harga Rp125 ribu. Harga tersebut menjadi sangat miring jika dibanding dengan harga normal karena sesanya telah disubsidi pemerintah daerah. (HENDI NURFALAH/B-11)

Berita Terbaru