Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ekonom Nilai Data Penduduk Bermasalah di Era Jokowi

  • Oleh Teras.id
  • 15 Mei 2020 - 06:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Institut Harkat Negeri, Awalil Rizky, menganggap persoalan data di Indonesia muncul kembali di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada periode pertama.

Menurut Awalil, peran Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) soal pendataan di era Jokowi mulai meredup ketimbang pimpinan sebelumnya, yakni Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Belakangan TNP2K di periodenya Pak Jokowi yang pertama itu kurang berperan besar (tidak) seperti Pak SBY (periode) kedua," kata dia saat konferensi pers virtual, Kamis, 14 Mei 2020.

Awalil menjelaskan TNP2K memiliki ruang untuk mendata warga miskin di Indonesia pada 2011. Saat itu, Wakil Presiden Boediono mendukung kerja TNP2K.

Tim tersebut juga bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga mendapat data awal untuk dimasukkan dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Ketika berganti kepemimpinan, tugas mendata relatif dilakukan Kementerian Sosial.

Dampaknya data sensus penduduk sejak 2015 hingga saat ini kurang akurat. "Ketika 2015 dicoba disensus lagi, ke sininya makin kurang akurat," ucapnya.

Dia menyarankan pemerintah menerbitkan payung hukum yang memberi TNP2K kewenangan untuk melakukan pendataan. Dengan begitu, tugas terkait data bukan lagi tanggung jawab kementerian.

"Saya kira harus ada payung hukum yang lebih serius," ujarnya. Masalah data ini muncul setelah penyaluran bansos tahap pertama di Jakarta berantakan.

Data penerima bansos yang dimiliki pemerintah DKI dan pusat tumpang tindih. Artinya pemerintah DKI dan pusat membagikan bantuan ke warga yang sama.

Padahal, menurut Menteri Sosial Juliari Batubara, kesepakatan awal tidak seperti itu. Pemerintah Provinsi DKI seharusnya mendistribusikan bansos ke 1,1 juta jiwa sementara pusat ke 2,6 juta jiwa.

Berita Terbaru

Tujuh Bandara Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang

Tujuh Bandara Ditutup Sementara Akibat Erupsi Gunung Ruang

  • 01 Mei 2024 - 09:45 WIB
Profesor Indonesia Ikuti Konference dan Pameran Geospasial Internasional

Profesor Indonesia Ikuti Konference dan Pameran Geospasial Internasional

  • 01 Mei 2024 - 09:30 WIB
Kementerian ATR/BPN Telah Terbitkan 38.194 Sertifikat Tanah Elektronik

Kementerian ATR/BPN Telah Terbitkan 38.194 Sertifikat Tanah Elektronik

  • 01 Mei 2024 - 09:15 WIB
Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total di Gaza

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total di Gaza

  • 01 Mei 2024 - 09:00 WIB
TKN: Hubungan Prabowo-Gibran dengan Relawan Harmonis

TKN: Hubungan Prabowo-Gibran dengan Relawan Harmonis

  • 01 Mei 2024 - 08:40 WIB
Atletico Dihukum Penutupan Sebagian Stadion Karena Pelecehan Rasial

Atletico Dihukum Penutupan Sebagian Stadion Karena Pelecehan Rasial

  • 01 Mei 2024 - 08:20 WIB
BMKG Prakirakan Potensi Hujan Lebat di 26 Provinsi pada Awal Mei, Termasuk Palangka Raya

BMKG Prakirakan Potensi Hujan Lebat di 26 Provinsi pada Awal Mei, Termasuk Palangka Raya

  • 01 Mei 2024 - 08:00 WIB
Real Madrid Sukses Tahan Imbang Bayern Muenchen di Allianz Arena 2-2

Real Madrid Sukses Tahan Imbang Bayern Muenchen di Allianz Arena 2-2

  • 01 Mei 2024 - 07:40 WIB
Tingkat Prevelensi Stunting di Pulang Pisau Alami Penurunan

Tingkat Prevelensi Stunting di Pulang Pisau Alami Penurunan

  • 01 Mei 2024 - 07:20 WIB
Didukung Tokoh dan Wartawan Senior, Zainal Bakal Calonkan Diri Sebagai Ketua PWI Kalteng Periode 2024-2029

Didukung Tokoh dan Wartawan Senior, Zainal Bakal Calonkan Diri Sebagai Ketua PWI Kalteng Periode 2024-2029

  • 01 Mei 2024 - 07:00 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri