Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kasus Bayi Tewas, Keluarga Oknum Bidan Minta Maaf

  • Oleh Ramadani
  • 26 Mei 2020 - 20:35 WIB

BORNEONEWS, Muara Teweh - Kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan bidan berinisial Na, AMd Keb (24 tahun) yang bertugas di Puskesmas Pembantu menyedot perhatian masyarakat. 

Keluarga tersangka, terpukul dengan kejadian itu. Ayah bidan tersebut berinisial Kr menguatkan diri dengan meminta maaf kepada warga Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara. 

“Dari hati yang paling dalam, kami meminta maaf dengan setulus-tulusnya atas kejadian yang tidak disangka ini. Khususnya, kepada masyarakat Desa Bintang Ninggi I dan Desa Bintang Ninggi II serta umumnya masyarakat Barito Utara,” tutur Kr dengan nada sedih, Selasa 26 Mei 2020.

Kejadian penemuan bayi yang telah meninggal itu membuat heboh masyarakat di kabupaten yang berjuluk Bumi Iya Mulik Bengkang Turan. Kr menyampaikan, Tuhan berkehendak lain, sehingga memberikan ujian bagi keluarganya. 

Kendati menyimpan beban kepedihan, Kr masih bisa tegar. Lain hal dengan istrinya Ba, atau ibu Na tidak kuasa menahan kesedihan sehingga seringkali pingsan. Saat ini, pihak keluarga berdatangan memberikan dukungan kepada orang tua agar tabah dan kuat atas peristiwa itu.

“Kami minta diberikan semangat supaya bisa lebih kuat melewati kejadian ini. Biarlah proses hukum berjalan. Kami serahkan kepada pihak kepolisian dan berharap diberikan keringanan,” ucap Kr didampingi koleganya Kepala Desa Bintang Ninggi I, Efri Budi.

Efri Budi menambahkan, dirinya atas nama keluarga dan Kepala Desa Bintang Ninggi I juga meminta maaf atas kejadian di luar pemikiran keluarga mereka. Karena sehari-hari, Na merupakan sosok yang baik, cenderung penurut dan tidak pernah membuat masalah. 

Selain memiliki sikap yang baik dan santun, Na juga aktif mengabdi di Pustu Bintang Ninggi I sekitar 3,5 tahun. Na pun aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan. Termasuk Posko Covid-19, petugas TPS dan kegiatan di desa. 

“Saya menganggap (Na) seperti anak sendiri. Saya yakin yang bersangkutan panik sehingga lepas kontrol,” cetus Efri Budi. (RAMADHANI/B-7)

Berita Terbaru