Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kotim: Sarana Prasarana Pesantren Belum Penuhi Standar Protokol Covid-19, Jangan Terabaikan

  • Oleh Naco
  • 30 Mei 2020 - 19:45 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Anggota DPRD Kotawaringin Timur dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bima Santoso menyebutkan sarana dan prasarana di pondok Pesantren banyak yang belum memenuhi standar protokol Covid-19 sehingga jangan diabaikan.

Maka dari itu Bima meminta agar pemerintah melihat keberlangsungan aktivitas pondok pesantren apabila penerapan new normal diberlakukan.

Menurutnya, kebijakan pemerintah menerapkan new normal yaitu penerapan pola hidup baru untuk menyelamatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat sampai vaksin penangkal Covid-19 ditemukan.

“Apa yang dilakukan pemerintah mesti melihat juga dari berbagai sektor. Termasuk pesantren yang ada di kotim saat ini," tukasnya.

Berdasarkan data bahwa total pesantren di seluruh Indonesia mencapai 28 ribu. Dengan jumlah 18 juta santri, 1,5 juta pengajar dan jutaan masyarakat yang menggantungkan perputaran ekonominya di lingkungan pesantren.

Kendati demikian, pihaknya tak menampik bahwa kondisi sarana prasarana sebagian pesantren masih belum memenuhi standar kesehatan protokol covid-19 terutamanya untuk menjalankan new normal atau kehidupan baru.

Bima mendorong pemerintah segera menyiapkan antisipasi prasarana penanganan dan mencarikan solusi baik di pemerintah pusat sampai daerah.

“Apabila dibiarkan tanpa intervensi dan bantuan nyata dari pemerintah, pesantren dengan segala potensinya akan menjadi problem besar bagi bangsa ini. Pemeriksaan swab massal mesti dilakukan dilingkup pesantren sabagai penanda kegiatan belajar mengajar di pesantren," tegasnya

Serta pemenuhan kebutuhan dan ketahanan pangan minimal 14 hari bagi santri yang kembali ke pesantren mesti dilakukan.

“Penyiapan standar pendidikan pada saat New Normal harus disiapkan oleh Kemendikbud dan Kemenag,” ujarnya.

"Sebagai perwakilan rakyat di DPRD ke depan saya siap memperjuangkan nasib pesantren ketika memasuki kehidupan baru. Saya akan mendorong pemerintah untuk membantu lembaga pendidikan khususnya pesantren menyiapkan diri menghadapi new normal," tegasnya.

Semua kata dia harus kembali seperti sediakala jadi terpenting harus memperhatikan juga kesehatan para santri, guru, ustad dan juga ustadzahnya agar semua bisa berjalan normal kembali, karena pesantren termasuk ujung tombak pendidikan dasar akhlak. (NACO/B-6)

Berita Terbaru