Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tim TMC Hujan Buatan Kembali ke Riau

  • Oleh Teras.id
  • 28 Juli 2020 - 22:41 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Teknologi Modifikasi Cuaca menurunkan hujan buatan beroperasi di Riau untuk ketiga kalinya pada tahun ini. Mereka mengantisipasi puncak jumlah titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu pada Agustus hingga September 2020.

Telah beroperasi secara bertahap sejak Maret lalu, tim berharap strategi siaga darurat yang dilakukannya bisa efektif tak mengulang bencana kabut asap pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tidak perlu menunggu terjadi kebakaran yang meluas dan sangat sulit bahkan nyaris tidak mungkin dipadamkan," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBMTC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Tri Handoko Seto, di Jakarta.

Dalam keterangan tertulis yang dibagikannya, Senin malam 27 Juli 2020, Seto menerangkan berdasarkan historis fluktuatif jumlah titik hotspot kebakaran hutan dan lahan di wilayah Riau cenderung meningkat pada Maret.

Jumlah itu memuncak pada Agustus hingga September. "Jadi Juli tepat dilaksanakan operasi kembali," katanya.

Operasi ketiga membasahi wilayah Riau dan sekitarnya telah dilakukan sejak 24 Juli lalu dan mengklaim telah menghasilkan 2,2 juta meter kubik air hujan per Senin.

Jumlah itu menambah hasil dua operasi sebelumnya pada 11 Maret-2 April dan 13-31 Mei lalu. Saat itu, digabung dengan operasi yang sama di Sumatera Selatan dan Jambi 2-14 Juni, tim mengaku telah berhasil menurunkan sebanyak 165 juta meter kubik hujan buatan.

Pelaksana harian Kepala BBTMC, Sutrisno menerangkan kebutuhan untuk dilakukannya kembali operasi hujan buatan di Riau dikuatkan dengan data ketinggian air tanah di lahan gambut berdasarkan instumentasi pemantauan Badan Restorasi Gambut.

Lebih dari 70 persen data di wilayah itu menunjukkan nilai rawan atau bahaya. "Kondisi ini sudah terjadi sejak awal bulan Juli," katanya.

"Untuk itu perlu dilaksanakan upaya pembasahan kembali, salah satunya dengan teknologi modifikasi cuaca, agar ketinggian air tanah di lahan gambut dapat naik kembali." Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, kembali terjadi kabupaten Pelalawan Riau.

Berita Terbaru