Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penyebab Kulit Wajah Kusam saat Hamil, Ada Faktor Hormon dan Keturunan

  • Oleh Teras.id
  • 19 Agustus 2020 - 03:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak hal yang berubah pada tubuh perempuan yang sedang hamil. Selain perubahan pada perut, perempuan juga bisa mengalami perubahan pada wajahnya. Ada yang wajahnya tambah bersinar atau glowing, tapi tak jarang justru makin kusam. 

Kulit wajah kusam saat hamil dikenal dengan nama chloasma atau melasma. Kemunculan chloasma ditandai dengan adanya pigmentasi berwarna kecokelatan di area dahi, hidung, pipi, dan bibir. Selain itu, chloasma juga dapat muncul pada area tubuh yang banyak terpapar sinar matahari, seperti leher atau bawah lengan.

Flek kecoklatan di wajah tersebut juga kerap disebut dengan “mask of pregnancy”. Kondisi kulit ini dapat dialami oleh 50-70 persen ibu hamil di seluruh dunia.

Meski kemunculan chloasma cukup mengganggu penampilan, flek kecoklatan ini merupakan kondisi yang normal dan tidak membahayakan.

Berikut beberapa penyebab chloasma yang muncul pada ibu hamil.


1. Faktor keturunan

Menurut American Academy of Dermatology, orang yang memiliki warna kulit sawo matang atau gelap lebih mungkin mengalami chloasma karena sel melanosit penghasil pigmen yang cenderung lebih aktif. Jika ada garis keturunan yang memiliki chloasma, maka seseorang tersebut juga akan lebih mungkin untuk mengalaminya.

Meskipun demikian, orang dengan warna kulit terang dan tidak memiliki anggota keluarga yang mengalami chloasma juga dapat berisiko memiliki kondisi ini.

2. Perubahan hormon

Hormon seks wanita menstimulasi sel-sel penghasil pigmen sehingga mendorong kulit untuk menghasilkan lebih banyak melanin yang membuat kulit wajah terlihat lebih gelap. Tak hanya pada ibu hamil, chloasma juga rentan dialami oleh orang yang sedang menjalani terapi pengganti hormon atau mengonsumsi pil KB.

3. Paparan sinar matahari

Ssinar ultraviolet dari matahari mendorong melanosit untuk memproduksi melanin. Akibatnya, chloasma dapat berkembang atau malah memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya.

TERAS.ID

Berita Terbaru