Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

BNPB: Kepala Daerah Harus Prioritaskan Sosialisasi Protokol Kesehatan

  • Oleh ANTARA
  • 09 Oktober 2020 - 22:50 WIB

BORNEONEWS, Denpasar - Ketua Satgas Penanganan COVID-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan sosialisasi disiplin protokol kesehatan merupakan hal mendesak yang harus jadi prioritas setiap kepala daerah, melalui media massa ataupun media sosial.

"Satgas sendiri telah bekerja sama dengan Dewan Pers dan sejumlah media untuk mendukung dan mengisi program yang dalam hal ini berhubungan dengan perubahan perilaku masyarakat," katanya saat memberikan pengarahan kepada Satgas Penanganan COVID-19 se-Bali dari Kediaman Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Jumat.

Dia menambahkan, penyampaian informasi dengan kearifan lokal, dengan bahasa-bahasa setempat juga tak kalah penting. "Sekali lagi pemahaman yang kurang akan berbahaya, tentang apa itu 'new normal', apa itu 'social distancing', dan lainnya," ucapnya.

"Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik, saat ini masih ada 17 persen masyarakat Indonesia yang menganggap dirinya tidak mungkin terpapar COVID-19," katanya.

Jumlahnya 17 persen yang angka riilnya hampir 45 juta orang. Termasuk di Bali yang sekitar 20,78 persen masyarakatnya ada yang merasa tidak mungkin terpapar. Angka tersebut tentu sangat besar. Untuk itu, langkah dan upaya untuk memutus mata rantai ini harus ditingkatkan lagi, ucapnya.


Doni mengatakan, pemerintah pusat melalui Satgas telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penuh sejumlah provinsi yang dianggap memiliki peningkatan kasus, termasuk Bali.

"COVID-19 ini sangat berbahaya karena bukan ditularkan oleh hewan, tetapi dari manusia ke manusia dan orang yang kemungkinan besar menularkan adalah orang terdekat, keluarga, kerabat, teman jadi harus dipahami betul masker, cuci tangan dan jaga jarak adalah prioritas untuk saat ini," ujarnya.

Diapun mengingatkan bahwa sampai saat ini vaksin untuk COVID-19 belum ada dan jika pun sudah ada, distribusinya tidak bisa serta merta untuk keseluruhan masyarakat namun perlu tahapan-tahapan lagi.

"Jadi untuk saat ini, vaksin terbaik adalah patuh dan disiplin (protokol kesehatan-red). Sudah lebih dari satu juta orang yang meninggal di seluruh dunia, sudah lebih dari 35 juta orang terpapar. Sudah sangat banyak tenaga kesehatan kita yang gugur menjalankan tugasnya sebagai pahlawan kemanusiaan dan kita tidak ingin ini terus terjadi, sungguh tidak sebanding dengan kesadaran kita untuk mematuhi prokes," katanya.

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian khusus pemerintah pusat dalam penanganan COVID-19 di Bali.

Berita Terbaru