Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Limbah Medis Infeksius Penanganan Covid-19 di Kotawaringin Barat Sudah Mencapai 14 Ton

  • Oleh Danang Ristiantoro
  • 10 Oktober 2020 - 16:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Limbah medis infeksius penanganan covid-19 sejak munculnya kasus positif di Kotawaringin Barat hingga saat ini sudah mencapai 14 ton.

Limbah medis tersebut tidak hanya berasal dari RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, namun juga dari berbagai lokasi penanganan pasien positif covid-19, mulai dari RS Kesuma, RS Muhammadiyah, Karantina LPTQ, dan sejumlah puskesmas.

Rata-rata, RSSI Pangkalan Bun dalam sehari mengelola 100 kg sampah infeksius covid-19. Jumlah itu dipastikan akan terus bertambah karena pandemi belum berakhir.

Terkait itu, Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, Fachrudin mengatakan, pengelolaan limbah medis covid-19 diawasi dengan ketat sesuai pedoman pengelolaan yang dikeluarkan Dirjen Kesmas Kemenkes RI.

Sesuai aturan tersebut, ada beberapa limbah B3 yang dikelola dengan penanganan khusus, karena rawan terkontaminasi zat infeksius atau kontak dengan pasien positif covid-19. Di antaranya masker bekas, sarung tangan bekas, perban, bekas makanan, hingga alat pelindung diri (APD) petugas.

"Petugas kami pakai APD lengkap untuk mengambil sampah medis di ruangan isolasi, termasuk yang mengangkut dan mengangtar," kata Fachrudin, Sabtu, 10, Oktober 2020.

Selanjutnya, melakukan pemusnahan limbah berbahaya menggunakan incenerator ramah lingkungan berkapasitas ruang bakar 200 kg per jam dengan suhu 1.000 derajat celcius. (DANANG/B-11)

Berita Terbaru