Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

KPAI: Banyak Sekolah Tidak Berani Terapkan Kurikulum Darurat

  • Oleh ANTARA
  • 02 November 2020 - 17:25 WIB

BORNEONEWS, Jakarta  - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan berdasarkan temuan dan pengawasan di lapangan, banyak sekolah di Tanah Air yang hingga kini tidak berani menerapkan kurikulum darurat.

"Sekolah tidak berani menerapkan karena dinas pendidikan tidak pernah memberikan pengarahan," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin, 2 November 2020.

Hal tersebut rata-rata ditemukan KPAI di sekolah-sekolah negeri yang masih menunggu arahan dinas pendidikan setempat sebelum menerapkan kurikulum yang akan digunakan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ujar dia, pada dasarnya memberikan opsi tiga kurikulum salah satunya kurikulum darurat di masa pandemi COVID-19.

"Justru kurikulum darurat tidak dipilih. Memang ada yang menerapkan misalnya SMA Negeri di Mataram tapi kebanyakan tidak," kata Retno.


Ia mengatakan dengan adanya penyederhanaan kurikulum tersebut, seharusnya memberikan kemudahan bagi sekolah, guru dan pihak-pihak terkait terutama bagi anak didik. Namun fakta di lapangan sekolah-sekolah lebih cenderung memakai kurikulum 13 yang kurang relevan dengan kondisi saat ini. Akibatnya, transformasi pendidikan kepada anak-anak juga menjadi berat.

Retno berpandangan apabila kurikulum darurat yang pada hakikatnya bertujuan mempermudah proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19 tidak dijalankan, artinya ada persoalan serius yang harus segera ditangani Kemendikbud.

"Harusnya dimonitoring, karena itu tugas mereka," ujarnya.

Secara umum, KPAI menilai segala macam kebijakan bagus yang dikelurkan oleh Kemendikbud seharusnya disosialisasikan secara merata dan baik hingga ke tingkat satuan pendidikan. Beberapa masalah yang terjadi terutama saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) ialah kebijakan-kebijakan yang baik tadi tidak tersampaikan dengan maksimal ke semua daerah.

"Butuh disosialisasikan, didampingi. Namun ini yang kurang dilakukan," ujarnya.

ANTARA

Berita Terbaru

Angka Prevalensi Stunting Turun, Kadinkes Kalteng Sebut Berkat Kerja Keras Bersama

Angka Prevalensi Stunting Turun, Kadinkes Kalteng Sebut Berkat Kerja Keras Bersama

  • 26 April 2024 - 19:20 WIB
Prevalensi Stunting di Kapuas Terus Ditekan

Prevalensi Stunting di Kapuas Terus Ditekan

  • 26 April 2024 - 19:10 WIB
Menteri PPPA: Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa

Menteri PPPA: Perempuan Jadi Aset Penting Pembangunan Bangsa

  • 26 April 2024 - 19:00 WIB
Pj Bupati Seruyan Kunjungi BBSPJIKB Yogyakarta

Pj Bupati Seruyan Kunjungi BBSPJIKB Yogyakarta

  • 26 April 2024 - 18:55 WIB
Dewan Minta Pengembangan Potensi di DAS Barito Jadi Prioritas

Dewan Minta Pengembangan Potensi di DAS Barito Jadi Prioritas

  • 26 April 2024 - 18:50 WIB
Polisi Amankan Dua WNA Amerika Aniaya Pecalang di Bali

Polisi Amankan Dua WNA Amerika Aniaya Pecalang di Bali

  • 26 April 2024 - 18:45 WIB
Mendagri Tekankan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau

Mendagri Tekankan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau

  • 26 April 2024 - 18:40 WIB
Kaesang Lihat Dinamika Politik Sebelum Tentukan Maju di Pilkada

Kaesang Lihat Dinamika Politik Sebelum Tentukan Maju di Pilkada

  • 26 April 2024 - 18:35 WIB
Dewan Minta Optimalkan Pengembangan Pertanian Masyarakat

Dewan Minta Optimalkan Pengembangan Pertanian Masyarakat

  • 26 April 2024 - 18:30 WIB
Orangutan Kembali Muncul di Bandara H Asan Sampit

Orangutan Kembali Muncul di Bandara H Asan Sampit

  • 26 April 2024 - 18:25 WIB
Copyright © 2018 BorneoNews - PT. Media Kalimantan Mandiri