Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Hasil Pertanian Perlu Diolah untuk Tingkatkan Nilai Jual

  • Oleh Hermawan Dian Permana
  • 17 Januari 2021 - 12:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti mengingatkan pentingnya mengolah hasil panen sebelum dijual.

Sunarti mencontohkan seperti hasil panen padi yang bisanya dijual dalam bentuk gabah perlu diolah dulu menjadi beras. Tujuannya, agar memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. 

“Nilai tambah ekonominya sangat tinggi. Gabah paling mahal dihargai Rp 5 ribu per kilogramnya. Sementara beras paling murah Rp 9 ribu per kilogram,” kata Sunarti, Minggu, 17 Januari 2021.

Dia juga menegaskan pengolahan pascapanen juga diprogramkan pemerintah provinsi melalui DTPHP Kalteng sebagai vasilitator pengolahan gabah yang mulai diterapkan di kawasan food estate.

"Petani juga menyambut gembira karena pemerintah turun dengan semua lini, bekerja sama tidak sendiri-sendiri, dan memecahkan masalah-masalah untuk menyejahterakan para petani di sana," imbuhnya.

Sunarti memperkirakan padi yang ditanam oleh menteri pertanian beberapa bulan yang lalu sudah mulai panen awal tahun 2021 ini. 

“Sesuai masa penanamannya selama tiga bulan atau setara 110 hari, kemungkinan awal tahun ini padi sudah bisa dipanen,” ungkapnya. (HERMAWAN DP/B-11)

Berita Terbaru